ADA sebuah cerita menarik saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengecek langsung ketersediaan minyak goreng di pedagang yang berada di Pasar Beringharjo dan Pasar Sentul Yogyakarta pada Minggu 13 Maret. Di kedua pasar tersebut, Presiden menemukan harga yang bervariasi, mulai dari Rp14.000 per liter hingga Rp20.000 per liter.
Jokowi lalu membeli dua botol minyak goreng merek Hemart. Dia lalu membayar minyak goreng itu dengan beberapa lembar uang Rp100 ribuan.
“Makasih Pak Jokowi,” kata pria ini.
Lalu Jokowi bergerak ke tempat lain. Ada seorang ibu-ibu bermasker putih dengan batik warna biru. Jokowi terlihat berbincang cukup serius dengan ibu itu.
Baca Juga:Beijing Kecam Tuduhan Washington Soal Permintaan Bantuan Militer dari Rusia untuk Operasi di Ukraina, China: Informasi PalsuFakta di Balik Jin BTS yang Siap Jadi Paman: BTS Resmi Jadi Samchon! Inilah Nama Keponakan yang Sebelumnya Dipanggil ‘Butter’
Jokowi membeli lagi minyak goreng merek Hemart. Ada beberapa botol yang dibeli.Kemudian Jokowi kembali merogoh uang dari saku celana hitamnya sebelah kanan. Diberikan beberapa lembar uang Rp100 ribu itu kepada sang ibu.
Dan, sang ibu yang merasa kebanyakan dengan pemberian Jokowi, coba mengembalikannya. Namun ditolak presiden. Ibu itu sempat beberapa kali coba mengembalikan, namun selalu ditolak Jokowi.
Sebagai informasi, minyak goreng merek Hemart adalah produksi dari PT Bina Karya Utama. Melansir berbagai sumber, Bina Karya Utama mempunyai beberapa produk unggulan, seperti minyak goreng Tropical, dan margarin forVITA. Adapun Bina Karya Utama merupakan perusahaan distributor dan supplier bahan pokok seperti gula pasir, minyak goreng kemasan, tepung terigu, minuman kemasan, dan bumbu penyedap.
Bina Karya Prima dibangun sejak tahun 1981. Beberapa produk BKP yang banyak ditemui di pasaran selain Tropical dan forVITA, adalah Sabun Shinzui dan Zen.
BKP sendiri didirikan oleh Bachrum Karim yang merupakan adik dari Bachtiar Karim sang pemilik Musim Mas Group. Musim Mas sudah lebih dulu berdiri sejak tahun 1972, di mana sang pencetus adalah ayah dari Bachtiar Karim, yakni Anwar Karim.
Musim Mas Group pun semakin berkembang dan berjaya dan diteruskan oleh anak-anak dari Anwar Karim. Namun Bachrum Karim, memilih merintis usaha sendiri di bidang industri minyak goreng, yakni mendirikan PT Bina Karya Prima yang memproduksi minyak goreng merek unggulan, Tropical.