IRAN menyerang kota utara Irak Erbil pada Hari Minggu dengan selusin rudal balistik, dalam serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya di ibu kota wilayah otonomi Kurdi Irak, yang tampaknya menargetkan peringatan terhadap Amerika Serikat dan sekutunya.
Rudal-rudal itu jatuh di daerah dekat gedung konsulat AS yang baru, menurut pejabat Kurdi. Para pejabat AS mengatakan tidak ada orang Amerika yang terluka dan fasilitas AS juga tidak terkena. Pihak berwenang Kurdi mengatakan hanya satu warga sipil yang terluka dan tidak ada yang tewas.
Media pemerintah Iran mengatakan, Korps Pengawal Revolusi Iran (IRGC) melakukan serangan terhadap “pusat strategis” Israel di Erbil, menunjukkan itu adalah balas dendam atas serangan udara Israel baru-baru ini yang menewaskan personel militer Iran di Suriah.
Baca Juga:Bakal Tayang 23 Maret, Begini Sinopsis Drakor Soundtrack #1 yang Dibintangi Han So HeeAnies Baswedan, Gubernur Pertama yang Serahkan Air dan Tanah ke Jokowi di Ibu Kota Negara Nusantara
Serangan itu, di mana ledakan besar mengguncang jendela rumah di Erbil setelah tengah malam, adalah serangan yang diumumkan secara terbuka oleh Teheran terhadap sekutu Washington.
Terakhir kali Iran menembakkan rudal langsung ke fasilitas AS adalah ketika menyerang pangkalan udara Ain Al Asad di Irak barat pada Januari 2020, pembalasan atas pembunuhan AS terhadap komandan Iran Mayor Jenderal Qassem Soleimani.
Serangan Hari Minggu kemarin terjadi ketika pembicaraan untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran 2015 menghadapi prospek kebuntuan, setelah permintaan Rusia pada menit-menit terakhir memaksa kekuatan dunia untuk menghentikan negosiasi untuk, waktu yang tidak ditentukan meskipun memiliki teks yang sebagian besar telah selesai.
Itu juga terjadi beberapa hari setelah Israel melakukan serangan udara di Suriah, yang menurut IRGC menewaskan dua anggotanya dan untuk menyebabkan mereka bersumpah akan melakukan pembalasan.
IRGC mengeluarkan pernyataan tentang serangan Hari Minggu yang dilaporkan oleh media pemerintah Iran.
“Setiap pengulangan serangan oleh Israel akan dibalas dengan tanggapan yang keras, tegas dan destruktif,” katanya, melansir Reuters 14 Maret.
Pemerintah daerah Kurdi Irak mengatakan serangan itu hanya menargetkan daerah pemukiman sipil, bukan situs milik negara asing, meminta masyarakat internasional untuk melakukan penyelidikan.
Baca Juga:Satukan Tanah dan Air di IKN Bersama Gubernur Se-Indonesia, Jokowi: Ini Bentuk Kebhinekaan KitaTurki Enggan Bergabung dengan Barat untuk Jatuhkan Sanksi Terhadap Rusia
Terkait dengan serangan tersebut, Kementerian Luar Negeri Irak memanggil Duta Besar Iran di Baghdad sebagai protes.