“Di pagi hari, aku akan kembali, dan aku bisa melihat seberapa jauh dia pergi dalam semalam. Begitu mereka terbiasa dengan pelacak, mereka pergi. Mereka bisa pergi, Tuhan, di mana saja antara satu meter hingga 60 meter dalam semalam, yang telah saya rekam,” terang Creak.
Bukan tugas yang mudah untuk melacak arakhnida. Dengan penerima dan antena, Creak harus hati-hati menginjak vegetasi, batang kayu, dan serasah daun. Pelacak telemetri pada laba-laba mengirimkan bunyi bip ke penerima saat Derit mendekat.
Untuk diketahui, Australia memiliki banyak spesies laba-laba tetapi hanya Sydney funnel-web jantan yang bertanggung jawab atas kematian manusia. Meski hanya 13 kematian yang tercatat, tetapi lebih dari 30 orang digigit laba-laba setiap tahun, menurut Museum Australia.
Baca Juga:Benedict Cumberbatch Terlibat Program ‘Home for Ukraina’ Tawarkan Tempat Tinggal bagi Pengungsi UkrainaMelongok Kolaborasi Digital Bank Jago Milik Jerry Ng dan Patrick Walujo Gandeng Perusahaan Teknologi Berbasis Fintech
“Kami bersama mereka sepanjang waktu, kami mungkin juga mencoba dan hidup berdampingan dan untuk melakukan itu, kami perlu tahu lebih banyak tentang mereka,” tandas Creak tentang laba-laba selama ekspedisi pelacakan baru-baru ini. (*)