“Ya gak mesti Pak, bisa tiga hari sekali,” ucap salah satu pedagang yang ditemui Presiden.
Terpisah, Sekretaris Kabinet Pramono Anung dalam keterangan persnya di Balikpapan menyebut bahwa pengecekan langsung yang dilakukan Presiden Jokowi merupakan suatu kelaziman ketika berada di daerah, termasuk soal minyak goreng
“Pada prinsipnya Bapak Presiden dalam setiap kunjungan ke daerah, beliau pasti juga melakukan sidak untuk melihat persoalan yang menyangkut minyak goreng dan beliau sangat memahami persoalan ini,” ujar Pramono.
Baca Juga:Kisruh Pencatutan Nama Paris Fashion Week, Disentil Wanda Hamidah dan MS Glow Akhirnya Minta MaafNama Anies Baswedan Tidak Disebut dalam Undangan, Hanya 5 Gubernur Se-Kalimantan yang Ikut Jokowi Kemah di IKN
Lebih jauh, Pramono menjelaskan bahwa Presiden akan segera memutuskan langkah-langkah yang akan diambil pemerintah dalam waktu dekat terkait minyak goreng tersebut. Kepala Negara juga akan segera mengadakan rapat bersama jajarannya selepas acara di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
“Hal ini tidak bisa dibiarkan terlalu lama, sehingga dengan demikian direncanakan setelah kembali dari acara IKN ini, Presiden akan mengadakan rapat intern untuk segera memutuskan persoalan yang berkaitan dengan minyak goreng ini,” jelasnya.
Minyak Goreng langka di negeri yang jadi produsen kelapa sawit terbesar di dunia
Memang langkanya minyak goreng ini sudah di luar logika. Bayangkan saja, ada komitmen dari produsen CPO yang mencapai 351 juta liter selama 14 hari, sementara kebutuhan di tanah air selama per bulan berkisar antara 279 sampai 300 juta liter. Sedangkan ekspor CPO (Crude Palm Oil/Minyak sawit mentah) dilarang. Artinya secara logika lebih dari cukup.
Kemudian, data dari Kementerian Pertanian tahun 2019, total luas kelapa sawit di Indonesia mencapai 16,38 juta hektare tersebar di 26 provinsi. Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) mencatat produksi minyak sawit mentah tahun 2021 mencapai 46,88 juta ton. Memang turun 0,31 persen dari capaian 2020 sebesar 47,03 juta ton. Tapi masih cukup besar.
Bahkan dari data yang diperoleh, sejak tahun 2006, Indonesia menduduki peringkat pertama dan menjadi raja produsen sawit terbesar di dunia. Tahun 2019, produksi sawit di Indonesia pernah menembus 43,5 juta ton, dengan pertumbuhan rata-rata per tahunnya mencapai 3,61 persen.
Bayangkan! Betapa ironisnya, minyak goreng langka di negara produsen kelapa sawit terbesar di dunia.