IDI Cabang Sukoharjo angkat suara terkait salah satu anggotanya, Sunardi yang terafiliasi dengan jaringan teroris dan akhirnya tewas di tangan anggota Densus 88. IDI Sukoharjo meminta jangan dikait-kaitkan Sunardi dengan profesi dokter.
Ketua IDI Sukoharjo, dr Arif Budi Satria dalam keterangan tertulisnya bilang Sunardi adalah sosok dengan jiwa sosial yang tinggi –dalam profesi medis. Katanya lagi, Sunardi diakui juga turun ke lapangan ketika ada bencana alam.
“Kami menyampaikan duka cita mendalam untuk keluarga almarhum dr Sunardi. Secara profesi medis, almarhum dikenal sebagai sosok dengan jiwa sosial yang tinggi dan selalu aktif turun menangani pasien saat ada bencana alam,” kata Arif dalam keterangan resminya, Senin 14 Maret.
Baca Juga:Bandai Namco Sumbang Rp12,5 Miliar kepada Save the Children untuk UkrainaJurnalis Asing Pertama asal Amerika Serikat Tewas di Ukraina, Diduga Ditembak Pasukan Rusia
“Selain itu, beliau juga rajin mengurus Surat Tanda Registrasi (STR) dan Surat Ijin Praktek (SIP),” lanjut dr Arif Budi Satria.
Dokter Arif lalu menjelaskan mengenai sumpah dokter yang wajib dipatuhi setiap anggotanya. Katanya, dalam sumpah dokter juga ada poin di mana para dokter diminta berikhtiar dengan sungguh-sungguh supaya tidak terpengaruh oleh pertimbangan keagamaan, kebangsaan, kesukuan, gender, politik, kedudukan sosial dan jenis penyakit dalam menunaikan kewajiban terhadap pasien.
“Keterkaitan IDI dan profesi dokter dengan dugaan terorisme menjadi sebuah kontradiktif. Mengingat, selama ini IDI dan dokter fokus pada kemanusiaan sementara yang ada saat ini berkaitan dengan terorisme,” beber Arif.
“Agar tidak terjadi distorsi, kami meminta masyarakat agar tidak menyangkutpautkan kasus terorisme yang disangkakan kepada Sunardi dengan profesinya sebagai dokter. Perlu ada koreksi penyebutan, jangan almarhum dokter Sunardi, tapi Bapak Sunardi, mungkin itu bisa jadi salah satu bentuk komunikasi. Karena sebagaimana bahwa profesi-profesi lainpun bisa mengalami hal yang sama. Pengawasan dan pembinaan terus dilakukan oleh IDI Sukoharjo supaya tidak terlibat dalam kegiatan yang membahayakan orang lain,” papar dia.
IDI Sukoharjo juga sudah melakukan pertemuan dengan Polda Jawa Tengah dan Polres Sukoharjo, Mereka sepakat peristiwa aksi kejar-kejaran Densus 88 dengan Sunardi ini tidak ada kaitannya dengan profesi sebagai dokter. (*)