Saya terima kritik ini, termasuk kritik kepada pencipta lagu itu dan tentu saya tidak akan menghindar apabila itu semua demi kebaikan bangsa dan negara saya akan teruskan.
Saya ingin tetap menjadi manusia biasa, menjadi Patriot bangsa yang bekerja untuk Indonesia Raya.
Makanya saya menulis Firli Bahuri untuk Indonesia. Saya singkat FBI pun menjadi sorotan. Padahal saya sampaikan itu semua untuk mengingatkan diri saya bahwa saya dalam pengabdian kepada Indonesia Raya.
Baca Juga:Rusia Beberkan Fakta Propaganda Ukraina, Klaim Rumah Sakit yang Dibom Itu Markas Batalyon AzovLangka dan Harganya Mahal, Begini Reaksi Jokowi saat Cek Langsung Rak Minyak Goreng Kosong di Minimarket
Saya memimpin sebuah lembaga yang saya harus jaga reputasi dan kehormatannya, tetapi saya tidak ingin yang bekerja di lembaga itu menjadi manusia yang berbeda. Kita adalah manusia biasa yang berusaha menegakkan hukum dan etika dalam tugas kita sebagai manusia biasa, sebagai warga dan sebagai hamba Tuhan Yang Maha Kuasa.
Saya tidak ingin menjadi manusia yang kaku, yang membenci pergaulan hanya karena pada dasarnya tidak memahami arti dari kehormatan dan jiwa besar.
Saya percaya Indonesia dapat menjadi negara yang bersih dari korupsi bukan karena pencitraan tapi karena tegaknya sistem hukum dan keadilan di semua lini kehidupan kita.
Demikian catatan ringan saya mendampingi sahabat menjalani akhir pekan yang ber bahagia. Terima kasih atas perhatiannya. Merdeka! (*)
Firli Bahuri, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI.