CERITA tentang pengejaran dokter Sunardi, tersangka teroris yang ditembak densus 88 AT di Sukoharjo, hingga kini masih menyisakan banyak cerita di lokasi penembakan.
Sariman, warga di sekitar lokasi penembakan, mengaku kaget di depan rumahnya ada pengejaran teroris. Bahkan Sariman panik saat pagar rumahnya ditabrak oleh dokter Sunardi.
“Rabu (8 Maret) sekitar jam 9 malam, saya mendengar suara benturan keras di depan rumah. Ketika saya keluar, ternyata ada mobil yang menabrak pagar rumah,” ucap Sariman, pensiunan PNS, berdasarkan keterangan Polres Cilacap, Minggu 13 Maret.
Baca Juga:Fakta Baru: dokter Sunardi Sempat Tabrak Satu Mobil dan Dua Motor, 2 Anggota Densus 88 di Atas Mobil Sudah Teriak-teriak Minta Segera BerhentiRusia Kuasai Ukraina: 2,5 Juta Jiwa Mengungsi, Presiden Volodymyr Zelensky Tidak Akan Menyerah
Akibat ditabrak Mitsubishi Strada warna silver yang dikendarai Sunardi, sebagian tembok pagar rumah Sariman retak. Benturan yang diperkirakan cukup keras itu, juga menjadikan pintu pagar miliknya lepas.
Sariman sempat mengira mobil yang menabrak pagarnya itu dikendarai pemabuk, sebab jalanan depan rumahnya sering dipakai kebut-kebutan oleh sejumlah remaja sekitar.
“Namun belakangan saya diberi tahu petugas kalau ada pengejaran tersangka teroris. Itu pun saya tahu saat dipanggil sebagai saksi ke polres (Sukoharjo),” tambahnya.
Sejumlah saksi mata lain menuturkan, pengejaran dokter Sunardi sudah dilakukan sejak di tempat praktiknya di Kecamatan Polokarto.
Aksi kejar-kejaran antara dokter Sunardi dengan anggota seperti film action di televisi. Sunardi sempat meliuk-liukkan mobilnya ketika dipepet aparat densus 88. Padahal pada saat kejadian, situasi lalu lintas di jalan Bekonang-Sukoharjo masih cukup ramai.
Sebuah rekaman CCTV memperlihatkan mobil dokter Sunardi sempat membanting setir melawan arah dan menimbulkan percikan api di aspal. Sejumlah pengendara motor yang melintas pun Nampak keheranan.
Namun akhirnya, pengejaran terhadap salah seorang petinggi Hilal Amar yang terafiliasi ke Jamaah Islamiyah itu terhenti ketika petugas menembak pria kelahiran tahun 1968 itu. (*)