PASUKAN Rusia melancarkan serangan udara, yang disebut sebagai salah satu yang terbesar dalam perang melawan Ukraina yang sudah berlangsung sejak 24 Februari. Serangan tersebut menghancurkan sebuah instalasi militer terbesar milik Ukraina, yang terletak di Lviv, kota dekat perbatasan Polandia pada Minggu pagi 13 Maret.
Pejabat militer Ukraina menyebutkan bahwa serangan udara Rusia tersebut menghancurkan fasilitas militer yang digunakan Pasukan Internasional Penjaga Perdamaian.
“Para penyerbu melancarkan serangan udara ke Pusat Internasional untuk Penjaga Perdamaian di Yavoriv. Menurut data awal, ada delapan rudal yang ditembakkan,” ujar pejabat militer Kota Lviv, seperti dikutip Reuters.
Baca Juga:15 Kru Termasuk Kapten Kapal Tanker Edricko 3 Lebih Memilih Bertahan Usai Terdampar 5 Hari di Perairan SancangEkonom Beberkan Beberapa Penyebab SoftBank Batal Investasi IKN, Kegaduhan Perpanjangan Masa Jabatan Presiden Hingga Risiko Inflasi
Lviv merupakan kota terbesar keenam di Ukraina dengan penduduk sekitar 700 ribu jiwa. Kota ini juga dikenal sebagai pusat kebudayaan Ukraina.
Menurut kantor berita Ukraina, Interfax, serangan tersebut tidak menimbulkan korban jiwa.
“Namun jumlah korban luka-luka sedang kami data,” kata Anton Mironovich, juru bicara Akademi Angkatan Bersenjata Ukraina seperti dikutip Interfax.
Kantor berita Reuters menyebutkan bahwa ada 19 ambulans yang hilir mudik untuk mengevakuasi korban serangan udara Rusia ke fasilitas militer di distrik Yavoriv, Kota Lviv tersebut.