IRAN mengatakan berhak untuk merespons apa yang disebutnya sebagai serangan teroris Israel di Suriah yang menewaskan dua tentaranya.
Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) mengkonfirmasi bahwa dua anggotanya tewas di dekat Damaskus dalam serangan pada Senin lalu. Media Suriah menyalahkan Israel atas serangan itu.
Teheran mengklaim dua tentaranya yang tewas berada di Suriah untuk memberi nasihat kepada rezim Assad tentang “upaya kontra-terorisme”.
Baca Juga:Gedung Konsulat AS di Irak Jadi Sasaran Rudal IranTerbang ke Kaltim, Presiden Menuju Titik Nol Kilometer Ibu Kota Negara Nusantara
Dalam sebuah surat kepada presiden Dewan Keamanan PBB dan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Iran meminta masyarakat internasional untuk mengutuk serangan itu dan meminta pertanggungjawaban Israel.
“Iran menganggap serangan teroris Israel baru-baru ini sebagai tindakan yang sangat provokatif dan disengaja yang dimaksudkan untuk meningkatkan ketegangan ke tingkat yang tidak terkendali dan mengganggu koordinasi di antara mereka yang memerangi terorisme di kawasan itu, khususnya ISIS,” bunyi surat itu seperti dilansir dari Al Araby, Minggu (13/3/2022).
Dikatakan oleh Teheran bahwa Tel Aviv telah melanggar piagam PBB dan hukum internasional, dengan mengatakan bahwa Israel dan siapa pun yang membantu dalam serangan itu bertanggung jawab secara pidana.
Pada hari Rabu, Iran mengatakan akan mencari pembalasan bagi pasukannya yang kehilangan nyawa mereka dalam serangan Israel.
Israel sering melancarkan serangan udara di Suriah terhadap pasukan Iran dan pejuang milisi yang bersekutu dengan mereka. (*)