Ditambahkan Jeffrey Sonnenfeld, seorang profesor di Yale School of Management yang melacak sikap perusahaan besar di Rusia: “Saya sangat senang bahwa mereka menyadari itu adalah situasi yang rumit, dan saya senang mereka datang dan membuat keputusan yang tepat. Ini adalah dampak yang sangat penting, dan itu simbolis sekaligus substantif.”
Dari hampir 850 lokasi McDonald’s Rusia, 84 persen di antaranya dimiliki oleh perusahaan. Sisanya sebagian besar dioperasikan oleh franchisee Rosinter Restaurants Holding yang berbasis di Moskow.
Karena McDonald’s memiliki banyak lokasi di Rusia, McDonald’s memiliki lebih banyak akses langsung ke operasi penutupan. Itu mungkin tidak mudah untuk rantai makanan cepat saji lainnya di Rusia, termasuk KFC dan Pizza Hut Yum Brands Inc., Burger King dari Restaurant Brands International., Subway., Papa John’s International Inc., Starbucks., dan Domino’s Pizza Inc.
Baca Juga:NASA ‘Berlatih’ Hadapi Asteroid yang Berdampak Buruk Bagi BumiSaat Ajil Ditho Dipeluk Natasha Wilona, Penggemar Penasaran Menanti Serial Dikta dan Hukum
Lokasi perusahaan di Rusia hampir seluruhnya dijalankan oleh operator independen dan tunduk pada perjanjian waralaba internasional yang rumit. Beberapa waralaba makanan cepat saji dengan lokasi di Rusia bahkan tidak
berbasis di Rusia, seperti DP Eurasia yang berbasis di Belanda, yang menjalankan restoran Domino di Rusia, serta di Turki, Azerbaijan, dan Georgia.
“Ini sering kali merupakan perjanjian yang panjang, rumit, dan banyak dinegosiasikan. Setiap perjanjian bisa berbeda dari yang lain,” ujar Larry Weinberg, yang memimpin praktik waralaba di firma hukum Cassels Brock & Blackwell LLP. (*)