Sementara itu, industri penerbangan global telah berjanji untuk memangkas emisi menjadi setengah dari tingkat 2005 mereka pada tahun 2050.
Sejumlah maskapai penerbangan bergerak menuju bahan bakar penerbangan berkelanjutan (sustainable avturtion fuel/SAF), untuk membantu mengurangi dampak lingkungan dari penerbangan, dengan perusahaan induk British Airways IAG mengungkapkan rencana untuk memberi daya 10 persen dari penerbangannya dengan SAF pada tahun 2030, dan United Airlines menyelesaikannya penerbangan pertama yang berhasil dengan 100 persen bahan bakar berkelanjutan tahun lalu.
Namun, Airbus ‘melindungi taruhannya’ pada hidrogen, yang berpotensi mengurangi emisi karbon penerbangan hingga 50 persen, menurut produsen pesawat.
Baca Juga:Dua Gol Alvaro Morata Bawa Juventus Tekuk Sampdoria 3-1Tiktok Rilis Platform SoundOn, Beri 100 Persen Royalti ke Kreator Musik
“Saya sangat yakin bahwa penggunaan hidrogen, baik dalam bahan bakar sintetis maupun sebagai sumber daya utama untuk pesawat komersial, berpotensi mengurangi dampak iklim penerbangan secara signifikan,” terang Guillaume Faury, kepala eksekutif Airbus.
Terpisah, untuk diketahui perusahaan penerbangan ZeroAvia saat ini sedang mengembangkan pesawat berkapasitas 19 tempat duduk, yang akan mengoperasikan penerbangan komersial hidrogen-listrik antara London dan Rotterdam mulai tahun 2024. (*)