AIRBUS baru saja selangkah lebih dekat untuk meluncurkan pesawat komersial tanpa emisi pertama di dunia pada tahun 2035.
Pembuat pesawat Prancis telah mengumumkan rencana untuk menguji teknologi bahan bakar hidrogen, menggunakan versi modifikasi dari salah satu pesawat jet A380-nya, yang dihentikan tahun lalu.
Airbus telah bermitra dengan CFM International, perusahaan patungan antara GE dan Safran Aircraft Engines, dalam program demonstrasi hidrogen yang sangat signifikan.
Baca Juga:Dua Gol Alvaro Morata Bawa Juventus Tekuk Sampdoria 3-1Tiktok Rilis Platform SoundOn, Beri 100 Persen Royalti ke Kreator Musik
Pabrikan pesawat akan menggunakan “tempat uji terbang A380 yang dilengkapi dengan tangki hidrogen cair”, untuk menguji coba teknologi propulsi untuk pesawat hidrogen masa depan.
“Ambisi kami adalah untuk mengambil pesawat (A380) ini dan menambahkan rintisan di antara pintu belakang di tingkat atas,” kata Glenn Llewellyn, wakil presiden untuk pesawat tanpa emisi di Airbus, dalam sebuah video yang diposting di saluran YouTube Airbus, 25 Februari.
“Ringanan itu akan memiliki turbin gas bertenaga hidrogen di ujungnya,” sambungnya.
Dia melanjutkan, pesawat akan dilengkapi dengan penyimpanan hidrogen dan distribusi hidrogen, yang akan memberi makan mesinnya dengan unsur kimia.
Menurut Llewellyn, tujuan dari ‘laboratorium penerbangan’ adalah untuk mempelajari lebih lanjut, tentang sistem propulsi hidrogen di lapangan dan kondisi penerbangan yang sebenarnya, sehingga memungkinkan Airbus untuk melanjutkan rencananya untuk pesawat tanpa emisi hanya dalam waktu satu dekade.
Penerbangan uji saat ini diperkirakan akan berlangsung pada tahun 2026, asalkan semuanya berjalan sesuai rencana. Berita itu muncul lebih dari setahun setelah Airbus meluncurkan tiga konsep berbasis hidrogen di bawah bendera ZEROe.
“Ini adalah langkah paling signifikan yang dilakukan di Airbus, untuk mengantarkan era baru penerbangan bertenaga hidrogen sejak peluncuran konsep ZEROe kami pada September 2020,” Sabine Klauke, chief technical officer untuk Airbus, mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga:Partai Demokrat Gelar Operasi Pasar Migor Murah ke Warga, Denny Siregar: Sebenarnya yang Nimbun Siapa Ya?Demo Mahasiswa Papua Ricuh dan Pukuli Polisi, Kasat Intel Polres Metro Jakarta Pusat Terluka
“Dengan memanfaatkan keahlian produsen mesin Amerika dan Eropa untuk membuat kemajuan dalam teknologi pembakaran hidrogen, kemitraan internasional ini mengirimkan pesan yang jelas, industri kami berkomitmen untuk mewujudkan penerbangan tanpa emisi,” sambungnya.
Diketahui, penerbangan menghasilkan 2,8 persen emisi CO2 global, dan konsumsi bahan bakar global oleh maskapai komersial mencapai 95 miliar galon pada 2019.