SOFTBANK Group dipastikan batal berinvestasi di proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN), Nusantara. Hal itu dapat menghambat proyek pembangunan infrastruktur terbesar itu sehingga molor. Bahkan terancam terbengkalai.
Softbank telah memiliki masalah keuangan internal bahkan sebelum masa pandemi Covid-19. Kerugian Softbank dari Wework tahun 2020, Alibaba tahun 2021 belum bisa tergantikan hingga saat ini.
“Betul (mangkrak), kecuali bisa cari investor pengganti,” kata Ekonom dan Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira saat dikonfirmasi melalui gawai, Jakarta, Sabtu (12/3/2022).
Baca Juga:Perkuat Transformasi Pranata Humas, Tunjangan Dinaikkan hingga Rp850.000, Ketum Iprahumas: Terima Kasih Pak JokowiDokter Teroris Sukoharjo Berujung di Peluru Densus 88, Polisi: Tersangka Melakukan Perlawanan Agresif
Menurutnya, mundurnya Softbank memberi sinyal kepada investor di balik Softbank bahwa strategi perusahaan akan lebih fokus pada pendanaan startup digital, bukan proyek pemerintahan.
“Investasi di IKN bukan jangka pendek, tapi butuh kepastian jangka panjang,” tutur Bhima.
Pengunduran diri perusahaan pendanaan raksasa dengan kantor pusat berada Minato, Tokyo, Jepang itu dari proyek Ibu Kota Negara Baru di Indonesia diumumkan pada, Jumat 11 Maret 2022.
“Kami tidak (lagi) berinvestasi dalam proyek ini, tetapi, kami terus berinvestasi di Indonesia melalui perusahaan portofolio SoftBank Vision Fund,” tulis pengumuman resmi SoftBank dikutip dari Nikkei Asia pada, Sabtu (12/3/2022). (*)
https://www.youtube.com/watch?v=sNqoOjoh-MQ