Menanggapi pernyataan Thomas-Greenfield, Nebenzia mengungkit kembali saat Menteri Luar Negeri AS saat itu Colin Powell, mempresentasikan apa yang diklaim Washington sebagai bukti, Irak menyembunyikan senjata terlarang program pemusnah massal tahun 2003.
Amerika Serikat menggunakan pernyataan itu, yang ternyata salah, untuk membenarkan invasi AS ke Irak tahun 2003.
“Saya tahu bahwa Anda mengharapkan saya untuk menanggapi, tetapi kami tidak akan memberikan waktu tayang lagi untuk kebohongan yang Anda dengar hari ini,” tukas Thomas-Greenfield menjawab utusan Rusia.
Baca Juga:Menag Yaqut Ungkap Pencegahan Stunting adalah Perintah Agama, Bukan Hanya Negara5 Tips Melatih Anak Jadi Penyabar dengan Tepat Sejak Dini
Sekutu AS menggemakan kekhawatiran Thomas-Greenfield, Pemerintah Presiden Rusia Vladimir Putin menyebarkan klaim program senjata biologi yang didukung AS di Ukraina untuk mempersiapkan serangan kimia atau biologisnya sendiri di Ukraina.
“Dewan tidak boleh disajikan dengan fantasi atau cerita berbintang, tetapi dengan bukti yang diverifikasi dan dikolaborasikan secara independen,” kata Ferit Hoxha, duta besar anggota NATO Albania.
“Oleh karena itu, kita harus sangat khawatir bahwa dalam menyebarkan disinformasi seperti itu, tuduhan yang berlebihan tentang senjata pemusnah massal dapat menjadi dalih lain bagi Rusia untuk mempersiapkan tanah dan menggunakan senjata kimia atau biologi selama invasi yang sedang berlangsung ke Ukraina,” paparnya.
Terpisah, berbicara kepada wartawan pada Hari Jumat, Presiden AS Joe Biden memperingatkan Rusia akan membayar “harga yang mahal” jika militernya menggunakan senjata kimia untuk melawan Ukraina.