DALAM sebuah video yang beredar di media sosial, Wali Kota Melitopol di Ukraina, Ivan Fedorov dibawa pergi orang-orang bersenjata dari sebuah gedung pemerintahan di kota itu pada Jumat (11/3/2022).
“Sekelompok 10 penjajah menculik Wali Kota Melitopol Ivan Fedorov. Dia menolak untuk bekerja sama dengan musuh,” cuit parlemen di akun Twitter resminya.
Walikota diketahui dibawa pergi ketika dia berada di pusat krisis kota yang terkepung. Hal ini terlihat dari video klip video yang dibagikan Kyrylo Tymoshenko, seorang pejabat senior di kantor Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, menunjukkan seseorang yang dikatakan sebagai Ivan Fedorov dibawa pergi oleh sekelompok tentara bersenjata.
Baca Juga:Luhut Beberkan Buka Kemungkinan Jokowi Jabat Presiden 3 Periode, Keputusan Tergantung DPR atau MPRTanggapi Peningkatan Permintaan Penjualan dan Transfer Senjata ke Ukraina, Pentagon Hidupkan Kembali Tim Khusus
https://twitter.com/EuromaidanPress/status/1502322999860633600?s=20&t=9nK0vK3_dvQdpJBXacSgjg
Menurut parlemen Ukraina, yang dikenal sebagai Rada Verkhovna, pasukan Rusia menaruh kantong plastik di kepala Fedorov ketika mereka menculiknya.
“Dia menolak untuk bekerja sama dengan musuh,” tulisnya di Twitter. “Bendera Ukraina berdiri di kantor walikota,” lanjutnya.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy membenarkan penculikan itu, menyebut Fedorov seorang walikota yang dengan berani membela Ukraina dan anggota komunitasnya. Dia mengatakan itu mengungkapkan kelemahan Rusia, dan merupakan kejahatan terhadap demokrasi.
di Ukraina yang mengutip percakapan dengan Dewan Kota Melitopol, mengkonfirmasi bahwa pria yang dibawa pergi dalam video itu adalah Fedorov.
Kendati demikian, hingga berita ini diturunkan belum ada yang bisa memberikan keterangan dari pihak Fedorov atas tuduhan tersebut.
“Ini jelas merupakan tanda kelemahan para penyerbu Mereka telah pindah ke tahap teror baru di mana mereka mencoba untuk secara fisik melenyapkan perwakilan dari otoritas lokal Ukraina yang sah,” katanya.
Baca Juga:PBB: Tidak Ada Bukti Klaim Rusia soal Senjata Biologis AS di UkrainaMenag Yaqut Ungkap Pencegahan Stunting adalah Perintah Agama, Bukan Hanya Negara
“Penangkapan walikota Melitopol, oleh karena itu, merupakan kejahatan, tidak hanya terhadap orang tertentu, terhadap komunitas tertentu, dan tidak hanya terhadap Ukraina. Ini adalah kejahatan terhadap demokrasi itu sendiri,” lanjutnya.
“Tindakan penjajah Rusia akan dianggap seperti teroris ‘ISIS’,” katanya.
Dia pun menuntut pembebasan walikota kota Melitopol di selatan Ukraina.
Pasukan Rusia diketahui memperluas ofensif mereka di Ukraina pada siang hari saat mereka melakukan serangan udara di daerah baru di barat negara itu, sementara Presiden Rusia Vladimir Putin menyetujui perekrutan “sukarelawan” dari Suriah dan tempat lain untuk bergabung dalam pertempuran. (*)