Seperti diwartakan Al Jazeera, Yoon akan menjabat pada Mei dan menjalani masa jabatan lima tahun sebagai pemimpin Korsel, yang menjadi ekonomi terbesar ke-10 di dunia.
Menangani Korut, China dengan tegas
Yoon mengungkap keingannya untuk bersikap tegas dalam menangani provokasi Korea Utara (Korut). Sebaliknya untuk sekutu Washington dan Tokyo, Yoon mengaku akan berusaha meningkatkan kerjasama keamanan trilateral tersebut. Sebagai pusat kebijakan luar negerinya, Yoon pun mengatakan akan meningkatkan aliansinya dengan AS, sambil bersikap yang lebih tegas terhadap China.
Sebelumnya, Yoon sempat menuduh pemimpin Korut, Kim Jong Un mencoba mempengaruhi hasil pemilihan Korsel untuk mendukung Lee. Pernyataan itu datang usai Korut meluncurkan rudal balistik terbarunya, yang dilaporkan pada Sabtu (5/3),
Baca Juga:PT Kosme Tampil di World Expo Dubai, Tampilkan Inovasi Produk di Pentas InternasionalEmilio Delgado, Aktor Di Sesame Street Meninggal Dunia Dalam Usia 81 Tahun
“Saya akan (mengajari) dia (Kim Jong-un) sopan santun dan membuatnya sadar sepenuhnya,” kata Yoon saat berkampanye di dekat Seoul.
Lee, sementara itu, telah menyerukan rekonsiliasi yang lebih besar dengan Korut dan pragmatisme diplomatik di tengah konfrontasi AS-China.
Yoon sendiri pernah menjadi jaksa agung mantan Presiden Moon Jae-in. Namun, tahun lalu, usai pertikaian tentang penyelidikan sekutu Moon, ia mengundurkan diri dan bergabung dengan oposisi. Yoon mengatakan penyelidikan itu objektif dan berprinsip.
Sebaliknya, para pendukung Moon menyatakan bahwa Yoon sedang berusaha menggagalkan reformasi penuntutan Moon dan meningkatkan posisi politiknya sendiri.Kritikus Yoon juga menyerangnya karena kurangnya pengalaman dalam politik partai, kebijakan luar negeri, dan urusan negara penting lainnya. Yoon telah menjawab bahwa dia akan membiarkan pejabat berpengalaman menangani urusan negara. (*)