Sementara itu, yang telah disiapkan pemerintah adalah anggaran Rp 12 triliun dari APBN untuk pembangunan IKN di Penajam Paser, Kalimantan Timur, pada 2022. Dana ini akan dipakai untuk mempersiapkan infrastruktur dasar ibu kota baru.
Pemerintah juga sudah mulai menggalang berbagai sumber pendanaan yang lain. Ini baik lewat kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU), aset BUMN, hingga modal swasta yang nilainya dinamis.
Sejumlah emiten BUMN karya yang sudah menyatakan siap ikut serta dan berkontribusi dalam IKN tercatat adalah PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Waskita Karya Tbk (WSKT), dan PT PP Tbk (PTPP). Emiten pelat merah ini memiliki pengalaman dan kapabilitas yang baik.
Baca Juga:Usai Vanessa Khong, Adik Indra Kenz Inisial NK Diperiksa Bareskrim 7 Jam 33 PertanyaanBakal Jadi Miskin? Bareskrim Kantongi Data Sementara Aset Aset Indra Kenz Terkait Kasus Binomo Capai Rp100 Miliar
Yang cukup menggembirakan pula, investor global juga sudah tertarik untuk ikut menggarap pembangunan IKN yang berkonsep smart city. Sistem pemerintahan yang berbasis elektronik ini nantinya diharapkan bisa terus diperluas, ke daerah-daerah lain di Tanah Air.
Pada Senin lalu (7/3/2022), delegasi Uni Emirat Arab (UEA) sudah datang ke Istana Kepresidenan Bogor untuk bertemu Presiden Jokowi, guna menyampaikan kesiapan pemerintah negara kaya di Timur Tengah ini untuk ikut berinvestasi dalam pembangunan IKN. Delegasi UEA dipimpin Menteri Energi dan Infrastruktur UEA Suhail Mohammed Al Mazroei, bersama Chief Executive Officer Group 42 Ltd Peng Xiao.
Dalam minggu ini pula, mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair juga kembali sowan Presiden Jokowi di istana yang sama, guna membahas rencana pembangunan IKN Nusantara dan digitalisasi. Politisi Partai Buruh yang status resminya adalah utusan khusus pemerintah Inggris untuk Timur Tengah itu, juga sudah didapuk sebagai dewan pengarah pembangunan IKN. (*)