Mengutamakan hak individu daripada hak perempuan.
Gender pun menjadi isu utama dalam kampanye Pilpres Korea Selatan, terutama bagi kalangan anak muda 20an tahun. Yoon sendiri telah bersumpah akan menghapus Kementerian Kesetaraan Gender. Janji ini sontak telah menjadi pemantik perang gender di Korea Selatan.
Yoon mengatakan ia yakin untuk fokus pada kebutuhan individu, alih-alih membagi populasi berdasarkan gender.
Yoon Suk-yeol akan dilantik sebagai presiden Korea Selatan pada 10 Mei. Sejak saat itu, ia akan memimpin Negeri Ginseng selama 5 tahun ke depan. (*)