Apa yang harus dilakukan di masa perang dengan tumpukan data yang dikumpulkan oleh pemerintah menjadi topik perhatian internasional setelah serangan kilat Taliban di Afghanistan, Agustus lalu. Taliban kala itu mengambil kota demi kota dan data yang ada di dana, saat AS dan pasukan asing lainnya mundur.
Penaklukan Taliban atas Kabul berarti bahwa pasukan mereka berada dalam posisi untuk mewarisi data sensitif. Misalnya informasi penggajian untuk pegawai pemerintah dan tentara Afghanistan. Data ini yang berpotensi mereka dapatkan untuk menjadi petunjuk tentang cara menangkap atau melenyapkan lawan-lawan domestik.
Kekhawatiran serupa juga terjadi di Ukraina. Rusia yang memiliki database pemerintah Ukraina dan file intelijen dapat membantu mereka jika Rusia ingin mengontrol Ukraina secara lebih ketat.
Baca Juga:Amerika Serikat Tutup Pintu untuk Bantuan Jet Tempur ke Ukraina, Komunitas Intelijen: Berisiko TinggiHotman Paris Usul Kewajiban Gunakan Aplikasi PeduliLindungi Masuk Mal Dihapus
Pavol Jakubec, seorang sejarawan di Universitas Gothenburg Swedia, mengatakan Ukraina belum tentu merencanakan pemerintahan potensial di pengasingan, karena ini biasanya menjadi upaya terakhir. (*)