KETUA Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, bersikeras agar usulannya terkait penundaan Pemilu 2024 disetujui partai-partai politik. Dengan begitu, menurutnya, Presiden Joko Widodo pasti akan mau memperpanjang masa jabatannya hingga dua tahun mendatang.
Menanggapi itu, Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno, menilai Cak Imin meyakini Presiden Jokowi akan menghendaki menunda Pemilu 2024 apabila para ketua umum parpol setuju.
“Cak Imin ungkap fakta sesungguhnya bahwa yang bisa menunda Pemilu 2024 ketum partai,” ujar Adi Prayitno di Jakarta, Rabu, 9 Maret.
Baca Juga:Perannya Penting, BPNB Aceh Ungkap Hanya Memiliki 12 Ahli Cagar Budaya yang BersertifikatDukung Presidensi G20, Jawa Barat Jadikan Gerakan Antikorupsi Sebagai Mata Pelajaran Anak Sekolah
Cak Imin, lanjutnya, juga ingin menunjukkan keputusan menunda Pemilu 2024 ada di tangan DPR dan pemerintah. Sebab, eksekutif dan legislatif hampir 100 persen bisa dikondisikan partai politik.
“Notabenenya banyak orang partai,” jelas Adi.
Namun begitu, Adi menilai pernyataan Cak Imin hanya mencari perhatian Jokowi. Mengingat mayoritas publik dan parpol menolak wacana penundaan Pemilu 2024.
“Ya usulan genit saja,” kata Adi.
Sebelumnya, Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin berbicara soal penundaan pemilu. Cak Imin menyebutkan, jika semua partai kompak, tentunya Presiden Joko Widodo (Jokowi) setuju dengan penundaan pemilu.
“Kalau partai-partai kompak, pasti setuju, tapi kalau partai-partai nggak kompak, ya nggak tahu,” kata Cak Imin di Pendopo Kabupaten Kediri, Jawa Timur (Jatim), Senin, 7 Februari.
Soal Menko Polhukam Mahfud MD yang mengatakan pemerintah tak pernah membahas wacana penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan Jokowi, Cak Imin mengaku tidak masalah dengan hal itu. Menurutnya, pemerintah juga menunggu keputusan dari para partai.
“Ya nggak apa-apa. Kan pemerintah nunggu partai-partai juga,” kata Cak Imin. (*)