Pembangkit ini terdiri dari delapan reaktor air berat bertekanan (PHWR) dengan kapasitas kotor yang bervariasi, mulai dari 786MW sampai 891MW. Reaktor terakhir PLTN Kanada ini beroperasi secara komersial pada Mei 1987.
Namun, Bruce 1 sempat mengalami penghentian jangka panjang pada tahun 1997 dan dibuka kembali pada bulan September 2012. Hal yang sama terjadi pada Bruce 2, yang juga dimulai kembali pada bulan Oktober 2012 setelah penghentian jangka panjang pada tahun 1995.
Kapasitas puncak pembangkit ini baru ditingkatkan pada Juli 2019, dari 22MW menjadi 6.430MW. Peningkatan produksi terjadi usai penghentian operasi Bruce 3 pada Juli 2019. PLTN ini tercatat menjadi perusahaan terbesar di County Bruce, dengan jumlah pekerja yang diserap mencapai hingga lebih dari 4 ribu orang.
Baca Juga:Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas dan Meluncur 5 KilometerRusia Sebut 1.634 Warga Negara Asing Jadi Tameng Hidup oleh Sekelompok Radikal Ukraina, Termasuk 18 WNI
Karena reaktornya yang dinilai sudah uzur, keamanan PLTN ini kerap dipertanyakan. Pada tahun lalu, juga terjadi insiden dimana hampir setengah ton baja jatuh 20 meter ke tanah dari atas derek pembangkit Bruce. Kecelakaan ini nyaris membuat Bruce kehilangan pekerjanya, dan masalah keselamatan di fasilitas nuklir tersebut makin dipertanyakan.
PLTN Hanul, Korea Selatan (Korsel)
PLTN ini dulunya bernama Ulchin, dan kemudian berganti nama menjadi Pembangkit Hanul pada tahun 2013. Menjadi PLTN terbesar di Negeri Ginseng, Hanul memiliki kapasitas kotor terpasang sebesar 6.189MW dan kapasitas desain bersih sebesar 5.908MW. Fasilitas ini menduduki peringkat sebagai PLTN terbesar ketiga di dunia.
Terletak di provinsi Gyeongsangbuk-do, pembangkit Hanul memiliki enam reaktor air bertekanan (PWR), dengan yang pertama beroperasi pada tahun 1988.
Tahap pertama PLTN Hanul selesai pada tahun 2005 dengan enam unit reaktor air bertekanan (PWR). Dua reaktor lagi, yaitu Shin Hanul-1 dan Shin Hanul-2, kemudian ditambahkan ke Hanul sebagai bagian dari pembangunan pembangkit tahap kedua.
Kedua reaktor baru tersebut memiliki kapasitas bersih masing-masing 1.350MW dan meningkatkan total kapasitas bersih pembangkit menjadi 8.608MW ketika selesai pada akhir 2019. Kapasitas kotor pembangkit ini meningkat menjadi 8.989MW setelah selesainya fase dua.
PLTN Hanbit, Korsel
PLTN ini sebelumnya dikenal sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Yeonggwang. Â Fasilitas ini menempati peringkat sebagai PLTN terbesar keempat di dunia, dengan kapasitas bersih terpasang 5.899MW dan kapasitas kotor 6.164MW. Pembangkit listrik yang dioperasikan oleh Korea Hydro & Nuclear Power (KHNP), terdiri dari enam unit PWR yang beroperasi masing-masing pada tahun 1986, 1986, 1994, 1995, 2001 dan 2002.