SEBUAH kereta lapis baja Rusia telah terlihat di dekat garis depan dalam perang Rusia-Ukraina. Video yang diunggah ke media sosial menunjukkan kereta beberapa gerbong, termasuk beberapa dengan profil lapis baja yang khas, dilaporkan di dekat Melitopol, ditandai dengan simbol ‘Z’ putih yang menghiasi kendaraan pasukan invasi Rusia.
Dalam pernyataannya, Kantor Pers Armada Laut Hitam menyebut kereta lapis baja Distrik Militer Selatan Rusia mengevakuasi warga dari beberapa negara bagian dari Ukraina melalui kereta api.
“Hari ini, prajurit Distrik Militer Selatan mengantarkan 248 warga negara asing, termasuk 38 anak-anak, dari Wilayah Kherson Ukraina ke Kota Armyansk Republik Krimea. Keamanan transportasi warga asing dijamin oleh pihak Selatan Awak kereta lapis baja Distrik Militer. Sekarang, Rusia akan memastikan pengiriman cepat semua warga negara asing kembali ke tanah air mereka,” bunyi pernyataan itu, dikutip dari TASS 10 Maret.
Baca Juga:Bambang Susantono Kepala Otorita IKN, Ini ProfilnyaKSP: Pemerintah Tak Pernah Menyebut Nama-nama Penceramah Radikal
Menurut pernyataan itu, kereta lapis baja itu mengevakuasi 166 warga Turki, 41 warga Ukraina, serta warga Mesir, Azerbaijan, Pakistan, Swedia, Italia, Brasil, Maroko, dan India. Para pengungsi naik di dekat pemukiman Antonovka di Wilayah Kherson. Evakuasi dilakukan pada aplikasi, diajukan di kantor militer Kherson.
Sementara itu, melansir The National News, seorang reporter Kyiv Independent mengatakan kereta itu digunakan dalam pertempuran di dekat Mariupol, tetapi tidak ada cara untuk memverifikasi itu.
Kereta lapis baja, jarang digunakan saat ini, berasal dari masa ketika kereta api adalah salah satu metode terpenting untuk memasok pasukan besar di garis depan.
Pertama kali digunakan dalam Perang Saudara Amerika, kereta api yang sangat dilindungi dan dipersenjatai datang ke mereka sendiri selama perang saudara Rusia dan kemudian, selama invasi Jerman ke Rusia pada tahun 1941.
Pada saat itu, pertempuran berkecamuk di sepanjang jalur rel dan pasukan lawan berjuang untuk menguasai rel, titik terjauh dari jalur rel dan karena itu, rute pasokan tercepat.
Truk jauh lebih tahan lama selama era ini daripada saat ini dan sebagian besar tentara masih mengandalkan kuda untuk logistik — bahkan dalam Perang Dunia Kedua.