PEMBERANTASAN narkoba terus digencarkan kepolisian. Berbagai cara pun telah dilakukan untuk menghapus peredaran barang terlarang tersebut.
Kemarin, polisi pun melakukan penggerebekan di Kampung Muara Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Di mana, lokasi itu bisa dikatakan sebagai sarang peredaran narkoba.
Dalam penggerebekan di lokasi pada penduduk itu, setidaknya 26 orang diamankan. Selain itu, barang bukti yang ditemukan yakni berbagai jenis narkotika.
Baca Juga:Gunakan Kereta Lapis Baja, Rusia Bantu Evakuasi 248 WNA yang Ingin Keluar dari UkrainaBambang Susantono Kepala Otorita IKN, Ini Profilnya
“Hasil kegiatan dilakukan secara mendadak tentunya didapatkan begitu banyak sekali barang bukti, 26 orang tentu sebagai pelaku dan nanti ditetapkan sebagai tersangka terdiri dari 18 laki-laki 8 perempuan,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E. Zulpan kepada wartawan, Rabu, 9 Maret.
Barang bukti narkotika yang ditemukan paling banyak adalah sabu dan ekstasi. Jumlahnya mencapai 350 dan 1.500 butir.
Bahkan, disita juga uang Rp35 juta. Diduga uang itu merupakan hasil transaksi narkoba.
“Barang bukti narkotika 350 gram sabu, 1.500 ekstasi dan beberapa jenis narkoba yang lain,” kata Zulpan.
Strategi Pengamanan
Dalam penggerebekan itu, beberapa fakta baru terungkap. Salah satunya strategi pengamanan para bandar narkoba.
Strategi pengamanan ini dilakukan untuk mencegah gangguan dari polisi ketika para bandar bertransaksi. Cara yang digunakan yakni kode rahasia hingga pemasangan kamera CCTV.
“Ada kode yang mereka gunakan di antara mereka yaitu petasan,” kata Zulpan.
Baca Juga:KSP: Pemerintah Tak Pernah Menyebut Nama-nama Penceramah RadikalAkankah Konflik Rusia–Ukraina Akhiri Era Suku Bunga Terendah Sepanjang Sejarah Bank Indonesia?
Para bandar narkoba akan menyalakan petasan jika mendapat informasi atau melihat adanya polisi. Sehingga, bandar dan pengguna narkorba yang ada di kampung itu bisa mengetahui dan langsung melarikan diri.
“Mereka nyalakan petasan apabila ada gangguan dari petugas akan dinyalakan, mereka akan tiarap (kabur atau menghilang, red),” kata Zulpan.
Selain itu, para bandar narkoba di sana juga menggunakan kamera CTTV untuk mengawasi pergerakan. Sehingga, saat terpantau polisi datang, mereka bisa menghilangkan barang bukti atau kabur secepatnya.
“Mereka pasang (CCTV) di tempat ketinggian, ini kana da gang-gangnya, di tempat mereka berjualan narkotika,” kata Zulpan.
Kampung Tangguh
Dengan temuan-temuan itu, polisi pun berniat mengubah Kampung Muara Baru yang dikenal sebagai sarang narkoba menjadi kampung tangguh.