Sehari sebelumnya, wartawan Reuters telah menyaksikan orang-orang yang mencoba melarikan diri dari kota Irpin dekat Kyiv terjebak dalam penembakan Rusia. Pada Hari Senin orang-orang memilih jalan mereka melewati reruntuhan jembatan besar di Irpin, dengan air sungai mengalir tepat di bawah mereka.
“Ini seperti bencana. Kota hampir hancur dan distrik tempat saya tinggal (tidak ada) rumah yang tidak dibom,” kata seorang wanita muda yang pergi bersama anak-anaknya kepada Reuters.
Di Mariupol, Wakil Walikota Sergei Orlov mengatakan ada serangan udara terus menerus semalam.
Baca Juga:Cara Mengenali Undertone Kulit Wajah dengan MudahWagub DKI Ungkap Alasan Biaya Pembangunan Sirkuit Formula E Membengkak
Orlov mengatakan kepada CNN bahwa pihak berwenang siap untuk mengevakuasi 6.000 orang pada Hari Sabtu, tetapi Rusia telah mengebom 29 bus yang akan mengangkut mereka. Moskow menuduh Ukraina menghalangi evakuasi yang direncanakan.
Terpisah, Duta Besar AS untuk OSCE, Michael Carpenter, mengatakan pada pertemuan 57 negara peserta bahwa Rusia telah mengebom rute evakuasi yang disepakati dari Volnovakha dan Mariupol, tepat saat warga sipil melarikan diri. “Ini murni kejahatan,” tegasnya.
Sementara itu, Ukraina mengatakan pada Hari Senin pasukannya telah merebut kembali kendali kota Chuhuiv di timur laut setelah pertempuran sengit, serta bandara strategis Mykolayiv di selatan, yang menurut gubernur regional berada di bawah tembakan tank. Tidak ada klaim yang dapat segera diverifikasi.
Diketahui, Rusia menyebut kampanye yang diluncurkan pada 24 Februari sebagai ‘operasi militer khusus’ untuk melucuti senjata Ukraina, menyingkirkan para pemimpin yang digambarkannya sebagai neo-Nazi. Ukraina dan sekutu Baratnya menyebut ini sebagai dalih transparan untuk invasi menaklukkan negara berpenduduk 44 juta orang itu.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kepada Reuters, Moskow akan menghentikan operasi jika Ukraina berhenti berperang, mengubah konstitusinya untuk menyatakan netralitas, serta mengakui aneksasi Rusia atas Krimea dan kemerdekaan wilayah yang dikuasai oleh separatis dukungan Rusia. (*)