SEJUMLAH pihak diketahui telah mengapungkan wacana penundaan pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) yang sesuai rencana bakal dilaksanakan pada tahun 2024 mendatang. Bagi para pengusul ide tersebut, penundaan perlu dilakukan lantaran pemerintah masih tengah fokus dalam mengatasi dampak pandemi COVID19 yang belum juga tuntas.
Tak hanya itu, langkah penundaan juga dinilai perlu dilakukan agar tidak menganggu proses pemulihan ekonomi yang juga tengah digalakkan oleh pemerintah dalam beberapa waktu terakhir. Namun demikian, Pengamat Politik dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Purwokerto, Ahmad Sabiq, justru menyatakan tidak sepakat dengan pola pikir tersebut.
“Justru menurut saya dengan adanya Pemilu di 2024 malah bisa menggerakkan ekonomi, tidak hanya di level pusat, tapi juga sampai di daerah-daerah,” ujar Ahmad, sebagaimana dilansir Antara, Minggu, 6 maret.
Baca Juga:Hasil Survei LSI: Mayoritas Responden Tidak Setuju dengan Usulan Pemilu 2024 DitundaPolda Lampung Janji Usut Penyebab Warga Bentrok dengan Satpam PT Huma Indah Mekar
Menurut pengajar di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unsoed tersebut, pengalaman yang ada selama ini justru momen pelaksanaan Pemilu terbukti dapat mendorong berbagai sektor ekonomi untuk berkembang dan menggeliat lebih maksimal.
“Ya misal belanja parpol untuk kebutuhan baliho, atribut kampanye dan juga iklan di media massa, itu kan naik signifikan ketika ada Pemilu. Belum lagi biaya penyelenggara, saksi dan tim sukses, yang dananya bergulir sampai ke tingkat paling bawah. Lalu juga berbagai aktivitas ekonomi lainnya,” ungkap Ahmad.
Dengan pertimbangan tersebut, bukannya bertentangan, Ahmad justru optimistis bahwa pelaksanaan Pemilu di 2024 justru sejalan dan bahkan dapat lebih menyukseskan program pemulihan ekonomi nasional yang sedang gencar dilakukan oleh pemerintah.
Sebaliknya, bila gelaran Pemilu dipaksa untuk ditunda, Ahmad menilai justru akan terjadi hilangnya momen perhelatan besar secara nasional yang harusnya mendorong roda perekonomian nasional dapat berputar lebih kencang lagi.
“Pemilu justru penting (dilakukan sesuai rencana) agar potensi pembekuan ekonomi tidak sampai terjadi. Justru perlu dibuat lagi kajian dan skema-skema khusus agar dorongan ekonomi dari pelaksanaan Pemilu ini dapat dimaksimalkan lagi,” tegas Ahmad. (*)