SEMBILAN warga Binjai dan Kabupaten Langkat terjebak di Negara Ukraina. Hal tersebut membuat keluarga mereka di kampung halamannya menjadi khawatir dan was-was.
Keluarga mereka yang tinggal di Binjai, berharap bantuan dari Pemko Binjai dan pemerintah Republik Indonesia agar dapat segera mengevakuasi dan memulangkan ke tanah air.
Sembilan warga Binjai dan Langkat yang terjebak perang Ukraina dan Rusia itu antara lain warga Binjai Iskandar, Muhamad Raga Prayuda, Muhamad Aris Wahyudi, Syahfitra Sandiyoga, Agus Alfirian, Rian Jaya Kusuma dan tiga orang warga Kabupaten Langkat yaitu Dedi Irawan, Zulham Ramadhan dan Amri Abas
Baca Juga:114 Pengungsi Rohingya yang Terdampar di Bireun akan Dipindahkan ke BLK Lhokseumawe6 Rumah Rusak Akibat Pergerakan Tanah di Cirebon
Iskandar melalui pesan singkatnya mengharapkan bantuan dari pemerintah Republik Indonesia agar dapat segera dipulangkan ke tanah air.
“Kita Warga Negara Indonesia (WNI) yang masih terjebak di Kota Chernihiv Ukraina bagian utara berjumlah 9 orang warga Binjai dan Langkat berharap untuk dievakuasi segera karena kondisi di sini semakin berbahaya,” ucap Iskandar via WhatsApp kepada wartawan, Minggu (6/3)
Iskandar juga mengatakan bahwa situasi di sana masih mencekam dan pihak KBRI dari Kiev dan Ukraina masih tetap terus menghubunginya.
“Di jalan memang situasinya belum memungkinkan, orang di kedutaan juga setiap hari menghubungi saya, dari KBRI Kiev dan juga KBRI Moskow, tetapi memang mereka masih mencari cara agar kami bisa keluar,” katanya.
Sementara, salah satu keluarga WNI yang masih terjebak di Ukraina Ardi Juwono di Binjai juga berharap agar pihak pemerintah Indonesia segera mengambil tindakan secepatnya.
“Dari 9 orang itu, 4 orang family saya bang, mereka bekerja di pabrik plastik sejak 2018 Tadi pagi saya sempat menghubungi salah satu saudara saya (Iskandar), dia mengatakan, pada Sabtu (5/3) hanya 2 kota yang diberlakukan gencatan senjata, kota Mouripol dan kota Kherson. Kalau kota Chernihiv juga masuk rencana tapi waktunya belum ditentukan, ” Kata Ardi menceritakan perbincangannya dengan Iskandar.
Ardi juga mengatakan bahwa menurut saudaranya di sana, kondisi di Ukraina tidak menentu, Di sana kondisinya sangat menakutkan, suara bom masih terus terdengar.
Baca Juga:Kecelakaan Maut, Bus Tabrak Pak Ogah hingga Tewas di Tugu SemarangBiaya Pembangunan Sirkuit Formula E Bengkak di Luar Prediksi Senilai Rp10 Miliar, DPRD: Kontrak Abal-abal!
“Bahkan kemarin saudara saya mengatakan, sempat puluhan tentara Ukraina bersembunyi di bunker mereka sehingga mereka merasa takut menjadi sasaran peluru tentara Rusia,” ujarnya. (*)