“berapapun banyaknya pasokan yang masuk, kalau masyarakat juga belum bijaksana, misalnya langsung memborong untuk kebutuhan dua atau tiga bulan bahaya juga tidak akan pernah cukup pasokan kota, sehingga kami terus mengedukasi agar pembelian produk sesuai kebutuhan,” tambahnya.
Dikemukakannya, pada pendistribusian minyak goreng curah, Perindag Sulteng telah melakukan koordinasi dengan tiga pihak yang akan menjadi leading sektor dalam pendistribusian, yaitu PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI), PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) dan Badan Urusan Logistik (Bulog) wilayah Sulteng.
“Tiga komponen ini yang mendapat delegasi menjadi pihak yang akan bertanggungjawab mendistribusikan minyak curah, dan kami sudah berkoordinasi untuk memetakan titik-titik penampungan sementara dari produsen sebelum diedarkan ke pasar-pasar,” ujar Dony. (*)