REGULATOR telekomunikasi Rusia menyatakan berbagai situs pemerintahan Ukraina terus mendapat serangan siber dari peretas Rusia sejak invasi bulan lalu.
Dinas Komunikasi Khusus dan Perlindungan Informasi Rusia di media sosial menyatakan “Peretas Rusia terus menyerang sumber informasi Ukraina tanpa henti”, dikutip Antara dari Reuters, Minggu.
Situs yang diserang antara lain milik parlemen, kepresidenan, kabinet, Kementerian Pertahanan dan Kementerian Dalam Negeri. Situs-situs tersebut mendapat serangan distributed denials of service (DDoS).
Baca Juga:Diprediksi Jakarta Sulit Dapat Pasokan Gandum Akibat Konflik Ukraina-Rusia, DPRD Minta Pemprov DKI Segera Cari SolusiSaling Tuding Ukraina-Rusia Saat Gencatan Senjata di Mariupol dan Volnovakha
Serangan DDoS, yang ditujukan kepada server, menyebabkan situs berstatus di luar jaringan (offline).
Dinas menyatakan situs-situs tersebut “bisa mengatasi badai”.
“Kami akan bertahan! Di medan perang dan di ruang siber!” kata mereka.
Reuters melaporkan Kementerian Luar Negeri Rusia saat ini belum bisa dimintai komentar. Rusia sebelumnya pernah membantah berada di balik serangn siber, termasuk yang memengaruhi Pemilu di Amerika Serikat.
Pemerintah Ukraina mengajak para peretas bawah tanah membantu mereka melindungi infrastruktur penting dan memata-matai tentara Rusia lewat dunia maya. (*)