GUBERNUR Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta Palang Merah Indonesia (PMI) Jawa Tengah melakukan regenerasi dengan memunculkan pejuang atau sukarelawan kemanusiaan muda.
PMI Jawa Tengah –kata Ganjar– merupakan salah satu penjaga pejuang kemanusiaan. Rasa kemanusiaan yang tinggi selalu membawa PMI Jateng berada di garis depan kegiatan kemanusiaan.
“Munculnya anak-anak muda, termasuk dari kalangan pelajar, mahasiswa, dan santri adalah masa depan PMI Jawa Tengah dan penjaga kemanusiaan,” kata Ganjar saat memberikan arahan secara daring dalam pembukaan Musyawarah Kerja PMI Jateng, Sabtu 5 Maret.
Baca Juga:Prakiraan Cuaca Minggu 6 Maret: Jabodetabek dan Kota-Kota Besar di Indonesia Diguyur HujanBenarkah Presiden Volodymyr Zelensky Melarikan Diri dari Ukraina?
Regenerasi itu, kata Ganjar, dapat dilakukan dengan mendidik dan membangun rasa kemanusiaan sejak usia dini. Misalnya pada pelajar, santri, dan mahasiswa melalui Palang Merah Remaja (PMR).
“Sebenarnya PMI itu punya anak, yaitu PMR. Itu bisa kita didik untuk membangun rasa kemanusiaan. Kalau rasa kemanusiaan tinggi, maka aksi kemanusiaan ini akan berjalan dengan baik. Kita dukung penuh untuk munculnya sukarelawan dari anak muda, santri, pelajar, dan mahasiswa,” katanya.
Permintaan Ganjar itu bukan tanpa alasan. Selama ini PMI Jawa Tengah telah menjadi bagian dari kehadiran Jawa Tengah dalam kegiatan-kegiatan kemanusiaan. Rasa “welas asih” yang dimiliki masing-masing sukarelawan telah melandasi rasa kemanusiaan untuk saling membantu.
“PMI ini sebenarnya sudah telanjur sayang dengan kemanusiaan. Hampir seluruh kegiatan kemanusiaan, PMI berada di garis terdepan dan ini yang membuat kita semangat. Jawa Tengah selalu hadir dalam aksi kemanusiaan dan di dalamnya selalu ada PMI. Dulu ke Lombok, Palu, Jawa Barat, Malang, dan terakhir kemarin di Pasaman dan Pasaman Barat. PMI juga ikut berangkat,” jelas Ganjar.
Keikutsertaan relawan PMI dalam setiap aksi kemanusiaan yang dikirimkan Jawa Tengah tidak hanya sekedar ikut meramaikan saja. Relawan dari beragam latar belakang sosial, disiplin ilmu pengetahuan, dan profesi itu merupakan orang-orang yang benar-benar mendedikasikan segala ilmu dan jejaringnya untuk membantu.
“Mereka suka dengan kesukarelaannya dalam membantu. PMI bukan yang datang untuk merepotkan tetapi kalau datang itu ya orangnya, ya keterampilan, ya peralatan, dan logistik juga. Ketika itu dikolaborasikan dengan yang lain maka semua akan cepat selesai,” ungkap Ganjar.