“Keppres tersebut bukan buku sejarah, tapi penetapan atas 1 titik krusial sejarah. Kepres tersebut tidak menghilangkan nama Soeharto dan lain-lain dalam SU 1 Maret 1949,” tulis Mahfud MD lewat akun Twitternya @mohmahfudmd, Kamis 3 Maret.
Mahfud menyebut, dalam sejumlah peristiwa sejarah lain, nama tokoh yang terlibat juga tidak ditulis secara lengkap. Dia mencontohkan, penyusunan Proklamasi 1945 yang hanya dituliskan beberapa nama sebagai penggerak dan penggagas. Â
“Sama dengan naskah Proklamasi 1945. Hanya menyebut Soekarno-Hatta dari puluhan founding parents lainnya,” ujar Mahfud. (*)