INSIDEN kebakaran yang terjadi di pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia di Ukraina pada Jumat pagi (4/3) waktu setempat menimbulkan aksi saling menyalakan antara pihak Moskow dan Kiev.
Sempat dituding sebagai pihak yang bertanggung jawab, Rusia bereaksi dengan menyatakan tuduhan itu tidak benar. Rusia juga balik menuding, mengatakan bahwa para penyabot Ukraina-lah yang menjadi penyebab peristiwa itu, menyebutnya sebagai provokasi mengerikan.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov mengatakan pembangkit nuklir itu beroperasi secara normal dan daerah itu telah berada di bawah kendali Rusia sejak 28 Februari.
Baca Juga:Polda NTB Siapkan Strategi Antisipasi Gangguan Keamanan MotoGP MandalikaPemkab Pasaman Barat Catat 4.831 Rumah Rusak Akibat Gempa
“Namun, pada Jumat dini hari, di wilayah yang berdekatan dengan pembangkit listrik, sebuah upaya dilakukan oleh rezim nasionalis Kiev untuk melakukan provokasi yang mengerikan,” kata Konashenkov seperti dikutip dari AFP.
Dia mengatakan bahwa patroli penjaga nasional Rusia diserang oleh kelompok sabotase Ukraina di wilayah yang berdekatan dengan pabrik.
Sebelumnya Ukraina mengatakan pasukan Rusia menyerang pabrik itu pada dini hari Jumat, membakar fasilitas pelatihan lima lantai yang berdekatan, dalam sebuah insiden yang memicu kecaman internasional atas Moskow, seminggu setelah invasinya ke Ukraina.
PLTN Zaporizhzhia terletak sekitar 550km (342 mil) tenggara ibukota Kiev, tepatnya di dekat sungai Dnieper, timur laut kota Kherson yang dikatakan telah diduduki oleh pasukan Rusia. PLTN tersebut menghasilkan sekitar 20 persen dari semua listrik di Ukraina. (*)