Hanya dalam waktu singkat, Syekh SIti Jenar menjadi ulama yang populer di Cirebon, pesantrennya didatangi oleh santri yang berasal dari wilayah Pasundan, Jawa dan banyak juga yang datang dari sebrang pulau.
Disamping mengurus Pesantren Lemah Abang, Syekh Siti Jenar juga aktif berdakwah ke pelosok-pelosok daerah yang ada di Pasundan dan Jawa Tengah. Beliau sangat dihormati ketika berdakwah di beberapa tempat, bahkan banyak diantara penguasa daerah yang berikrar menjadi muridnya.
Kesuksesan Pesantren Lemah Abang yang terletak di Japura sampai pada titik jenuhnya, kondisi Pesantren tidak sanggup lagi menampung banyaknya santri yang terus datang untuk belajar, oleh karena itu atas usulan murid-muridnya di beberapa daerah, Syekh Siti Jenar membuat cabang Pesantren di beberapa daerah kulon, diantaranya Pesantren Lemah Abang yang ada di wilayah Karawang dan Bekasi. Sementara itu untuk mengurus pesantren baru tersebut, Syekh Siti Jenar mendatangkan murid seniornya untuk mengurus pesantren.
Baca Juga:Syekh Lemah Abang Menurut Pustaka Rajya Rajya i Bhumi Nusantara4 hari Lagi 83 KK Di Kelurahan Gumuruh Kena Gusur, Warga: Kami Harus Ngadu Sama Siapa?
Meskipun kala itu wilayah Karawang dan Bekasi masuk pada wilayah kekuasaan Pajajaran, Pesantren Lemah Abang yang didirikan di wilayah itu mendapatkan sambutan hangat dari penguasa setempat, bahkan Syekh Siti Jenar sangat dihormati di wilayah Pajajaran, karena dianggap mengajarkan kebajikan.
Pada tahap selanjutnya, ketika Syekh Siti Jenar berkunjung ke Jawa Tengah, tepatnya di Pengging, beliau disambut dengan hangat oleh penguasanya, Ki Ageng Pengging. Bahkan dikemudian hari Ki Ageng Pengging menyatakan diri sebagai murid dari Syekh Siti Jenar. Pada kisah selanjutnya, ketika Ki Ageng Pengging diidentifikasi melawan kekuasan Demak, Syekh Sti Jenar terseret dalam pusaran politik. Dikemudian hari baik Ki Ageng Pengging maupun Syekh Siti Jenar wafat dieksekusi mati oleh Kesultanan Demak.
Syekh Siti Jenar dijatuhi Hukuman Mati
Sebab-sebab dieksekusi matinya Syekh Siti Jenar dalam berbagai sumber naskah beraneka ragam, tapi secara umum, Syekh Siti Jenar dijatuhi hukuman mati karena dianggap merongrong Kesultanan Demak. Siti Jenar dianggap mendukung Ki Ageng Pengging yang melakukan pemberontakan pada Demak. Selain itu, sebab lainnya adalah karena Siti Jenar dianggap telah menyebarkan ajaran Al-Hallaj tentang Wihadul Wujud/Manunggale Kawlo Ing Gusti kepada maysarakat awam sehingga menimbulkan keresahan di tengah-tengah masyarakat.