PANGERAN Mohammed bin Salman (MBS) mengatakan Arab Saudi tidak melihat Israel sebagai musuh, tapi sebagai sekutu potensial. Menurut MBS, jika konflik Israel dengan Palestina terselesaikan, maka hubungan kedua negara dapat menjadi sekutu.
Kami berharap konflik antara Israel dan Palestina dapat diselesaikan,” kata putra mahkota Arab Saudi ini kepada The Atlantic dalam sebuah wawancara panjang yang diterbitkan pada Kamis lalu.
“Kami tidak melihat Israel sebagai musuh, kami melihat mereka sebagai sekutu potensial, dengan banyak kepentingan yang dapat kami kejar bersama. Tapi kita harus menyelesaikan beberapa masalah sebelum kita sampai ke sana,” ujar dia dalam wawancara yang jarang dilakukan dengan media asing.
Baca Juga:2.756 Personel Gabungan TNI-Polri Kawal Aksi Bela Islam PA212 di Depan Kantor KemenagBank of India Indonesia Sampaikan Penjelasan Ke OJK Soal Rencana Right Issue
Arab Saudi tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel. Tetapi pada 2020, dua negara sekutu Teluk utamanya – Bahrain dan Uni Emirat Arab – menormalisasi hubungan dengan Israel. Mereka menjadi negara Arab ketiga dan keempat yang melakukannya setelah Mesir dan Yordania.
Kesepakatan normalisasi di bawah Kesepakatan Abraham yang ditengahi AS membuat marah orang-orang Palestina, yang mengutuk hal ini sebagai “tikaman dari belakang.”
Arab Saudi telah berulang kali mengatakan akan tetap berpegang pada posisi Liga Arab, yang selama puluhan tahun tidak menjalin hubungan resmi dengan Israel sampai konflik dengan Palestina diselesaikan.
MBS, lebih terbuka daripada ayahnya, Raja Salman, terhadap Israel. Ia mengizinkan pesawat komersial Israel melewati wilayah udara Saudi.
Meskipun kurangnya hubungan terbuka, kedua negara diyakini memiliki hubungan erat, terutama dalam upaya memblokir Iran. Laporan pada November 2020 menyatakan bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu melakukan kunjungan rahasia ke Arab Saudi.
Namun, Kerajaan Arab Saudi menyangkal bahwa terjadi pertemuan antara Netanyahu dengan Pangeran MBS.