PRESIDEN Ukraina Volodymyr Zelensky ingin bertemu dan bicara langsung dengan Presiden Rusia Vladimir Putin yang menurutnya menjadi satu-satunya cara untuk menghentikan perang yang masih berlangsung.
“Kami tidak menyerang Rusia dan kami juga tidak punya rencana melakukan itu. Apa yang sebetulnya Anda inginkan dari kami? Tinggalkan negeri kami,” kata Zelensky dalam jumpa pers virtual, Kamis (3/3/2022) malam waktu setempat atau Jumat dini hari WIB.
Zelensky bahkan ingin pembicaraan dilakukan dalam jarak dekat, bukan dipisahkan meja panjang seperti dalam foto ikonik ketika Putin menjamu Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Baca Juga:Adakah Hari Istimewa dalam Puasa di Bulan Sya’ban?Optimalkan Ibadah Di Bulan Sya’ban
“Mari duduk dengan saya, tetapi jangan berjarak 30 meter seperti ketika bersama [Macron],” imbuhnya.
Dalam kesempatan itu Zelensky juga meminta Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) untuk mengirim bantuan pesawat tempur.
NATO tidak melibatkan diri dalam perang ini dan tidak bisa menerapkan zona larangan terbang di atas Ukraina karena negara itu bukan anggotanya. Tanpa perlindungan di udara, Rusia bisa meraih supremasi di langit Ukraina dan makin tidak terbendung.
“Jika Anda tidak punya kewenangan untuk menutup wilayah udara, maka beri saya pesawat,” kata Zelensky.
“Jika kami lenyap – semoga tidak terjadi – maka Latvia, Lithuania, Estonia tinggal menunggu giliran,” ujarnya lagi.
Tiga negara yang dia sebut itu merupakan bagian dari aliansi pertahanan NATO, artinya jika Rusia menyerbu mereka itu akan dianggap sebagai deklarasi perang terhadap seluruh anggota NATO.
Meskipun tidak terlibat, sebagian besar anggota NATO secara individu menyumbang senjata, amunisi, dan perlengkapan tempur lainnya untuk tentara Ukraina. Uni Eropa juga telah mengesahkan bantuan militer secara kolektif bagi Ukraina. (*)