PT Bank of India Indonesia Tbk (BSWD) menyampaikan tanggapannya ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai respon atas pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan mereka gelar pada Rabu, 16 Maret, mendatang.
Dalam RUPSLB tersebut sedianya akan dibahas terkait rencana perusahaan untuk menambah modal lewat mekanisme penerbitan right issue.
Dalam tanggapannya, manajemen menyampaikan bahwa estimasi jumlah maksimal rencana penerbitan saham dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyak-banyaknya sekitar 1,65 miliar saham.
Baca Juga:Pratu Heriyanto, Korban Penembakan KKB di Distrik Beoga, Dievakuasi ke TimikaBa’da Shalat Jumat, PA 212 dan GNPF Ulama Kepung Kantor Gus Yaqut
Upaya penambahan modal dilakukan guna memenuhi ketentuan regulator terkait batasan modal inti minimum untuk lembaga perbankan.
“Perseroan akan mengajukan pernyataan pendaftaran kepada OJK segera setelah rencana penambahan modal dengan HMETD disetujui oleh pemegang saham, dengan ketentuan bahwa jangka waktu antara tanggal persetujuan RUPSLB sampai dengan efektifnya pernyataan pendaftaran tidak lebih dari 12 bulan,” tulis manajemen PT Bank of India Indonesia Tbk, dalam keterangan resminya, sebagaimana dilansir dari Keterbukaan Informasi BEI, Jumat, 4 Maret.
Dalam proyeksi perusahaan, aksi right issue bakal mampu mendongkrak modal inti BSWD menjadi Rp2,4 trilliun. Peningkatan modal diharapkan sekaligus dapat mendorong kinerja keuangan menjadi lebih baik, termasuk juga dalam hal portofolio perusahan di sektor kredit.
“Seluruh dana yang diterima dari penambahan modal dengan HMETD, setelah dikurangi dengan biaya emisi, akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan serta ekspansi kredit,” tulis manajemen. (*)