PIHAK berwenang Prancis menyita empat kapal kargo dan satu superyacht mewah yang terkait dengan oligarki, ketika Amerika Serikat dan pemerintah lainnya meningkatkan sanksi terhadap Konglomerat Rusia pada Hari Kamis atas invasi Moskow ke Ukraina.
Pejabat bea cukai menyita yacht bos Rosneft Igor Sechin, yang termasuk dalam daftar sanksi AS dan Uni Eropa, sebelum berusaha melarikan diri dari pelabuhan Riviera Prancis, kata menteri keuangan Prancis.
Setidaknya lima superyacht lain milik miliarder Rusia berlabuh atau berlayar di Maladewa, negara kepulauan di Samudra Hindia tanpa perjanjian ekstradisi dengan Amerika Serikat, menurut data pelacakan kapal.
Baca Juga:Matahari Department Store Milik Mochtar Riady Bersinar Cerah di 2021, Raup Laba Rp913 Miliar dari Sebelumnya Rugi Rp873 MiliarPerusahaan Sawit Milik Konglomerat Anthoni Salim Raup Pendapatan Rp4,53 Triliun dan Laba Rp991,24 Miliar di 2021
Washington, Uni Eropa dan lainnya mengatakan mereka akan menargetkan aset oligarki, yang telah mengumpulkan kekayaan dan pengaruh politik di bawah Presiden Rusia Vladimir Putin.
Dalam sebuah pernyataan, Rosneft menolak mengomentari langkah Prancis tersebut, dengan mengatakan, Sechin tidak mengetahui perusahaan mana pun yang terkait dengannya memiliki kapal pesiar tersebut.
Pada Hari Kamis, Amerika Serikat memberlakukan sanksi pemblokiran penuh terhadap delapan oligarki dan pejabat lainnya, serta beberapa perusahaan dan anggota keluarga mereka, atas invasi, yang oleh Presiden Putin disebut sebagai ‘operasi khusus’ di Ukraina.”Kami ingin dia (Putin) merasakan tekanan, kami ingin orang-orang di sekitarnya merasakan tekanan,” kata juru bicara Gedung Putih Jen Psaki kepada wartawan, seperti melansir Reuters 4 Maret.
Sementara itu, seorang pejabat Prancis mengatakan sebanyak 510 orang bisa menjadi sasaran pembekuan aset di sana.
Di Jerman, kapal pesiar mewah senilai hampir 600 juta dolar AS milik miliarder Rusia Alisher Usmanov, yang juga masuk daftar sanksi Uni Eropa, sedang sandar di galangan kapal Hamburg. Seorang juru bicara otoritas ekonomi Hamburg mengatakan, tidak ada rencana kapal pesiar itu akan dikirimkan kepada pemiliknya, tanpa memberikan perincian lebih lanjut.
Dia membantah bahwa pemerintah telah menyita superyacht Dilbar yang tingginya lebih dari 500 kaki (150 meter). Adapun Forbes telah melaporkan pada Hari Rabu, Dilbar telah menjalani reparasi di galangan kapal Blohm + Voss dan bahwa pemerintah Jerman telah membekukan aset tersebut.