KEHADIRAN patung Yuri Gagarin makin menguatkan hubungan sister city Jakarta-Moskow serta menciptakan inspirasi sekaligus ruang terbuka hijau yang nyaman bagi publik Jakarta.
Ada pemandangan di sebuah sudut taman di selatan Jakarta. Ya, ada sosok patung perunggu berdiri tegak di Taman Mataram, Kelurahan Selong, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Profil patung ini bukan sembarang tokoh. Patung tersebut menggambarkan sosok kosmonaut Uni Soviet (sekarang Rusia) Yuri Alekseyevich Gagarin. Ia adalah manusia pertama yang menjelajah ruang angkasa selama 108 menit dan satu kali mengelilingi orbit bumi pada 12 April 1961 menggunakan wahana Vostok 1. Keberhasilan misi ini menandai era baru eksplorasi antariksa dan menjadi salah satu inspirasi Indonesia dalam pengembangan ilmu antariksa dan proyek roket nasional.
Baca Juga:Dukungan Ukraina Dalam Kemerdekaaan IndonesiaAyah Perkosa Anak Kandung di Depok, Ancam Golok Jika Tak Turuti Nafsu
Sejak momen itulah, Pemerintah Indonesia membentuk Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (LAPAN). Sebagai penghargaan atas capaian tersebut, Presiden Republik Indonesia Sukarno pada Juni 1961 menganugerahkan Penghargaan Tertinggi Kelas II Republik Indonesia kepada Kolonel Angkatan Udara Yuri Gagarin.
Patung Yuri Gagarin dengan tinggi 282 cm tersebut adalah hadiah dari Pemerintah Rusia kepada Indonesia. Memiliki lebar antarlengan 225 cm, lebar dasar 145×175 cm, dan berat 500 kg, seluruh material terbuat dari perunggu dan merupakan karya dari seniman Rusia AD Leonov.
Peresmian patung Yuri Gagarin pada Rabu (10/3/2021) itu menjadi pamungkas rangkaian kegiatan peringatan 70 tahun hubungan diplomatik Republik Indonesia–Federasi Rusia yang telah dimulai sejak awal 2020.
Figur Yuri Gagarin sebagai manusia pertama yang pergi ke luar angkasa tidak hanya menjadi pahlawan bagi masyarakat Rusia, melainkan juga menjadi ‘Hero of Men’. Patung Yuri Gagarin adalah simbol teranyar persahabatan Indonesia-Rusia yang tersebar di Ibu Kota DKI Jakarta.
Ada beberapa simbol atau tonggak lainnya tentang hubungan kedua negara yang dibangun di seantero Jakarta. Seperti Tugu Tani atau Patung Pahlawan yang terletak di Menteng Raya, Jakarta Pusat. Monumen itu adalah hadiah dari pemerintah Uni Soviet. Diresmikan oleh Presiden Sukarno pada 1963 sebagai bukti hubungan kuat Jakarta dengan Moskow kala itu.
Monumen itu merupakan karya pematung tersohor Rusia Matvey Manizer dan Otto Manizer sebagai simbol dari perjuangan rakyat memerdekakan Indonesia. Adapun sejarawan LIPI Asvi Marwan Adam menyatakan, patung petani bercaping memanggul senjata dan seorang ibu yang memberikan makanan adalah salah satu dari monumen pembebasan Irian Barat. Sebuah prasasti yang ditulis dalam bahasa Indonesia di podium Tugu Tani ini berbunyi: “Hanya bangsa yang dapat menghargai pahlawan-pahlawannya yang dapat menjadi bangsa besar.”