Kendati demikian, tentu saja tidak semua menguntungkan Indonesia. Sebagai negara net importer minyak, demikian pula impor gas yang masih tinggi, kenaikan harga akan membengkakkan subsidi energi. Tahun ini, pemerintah mengalokasikan subsidi energi sebesar Rp 134 triliun dan berpotensi membengkak.
Inilah yang harus dipikirkan pemerintah. Secara keseluruhan, Indonesia akan mendapatkan dampak positif lebih besar ketimbang dampak negatif dari konflik Rusia dan Ukraina. Pasar finansial kita relatif tahan karena ditopang fundamental ekonomi makro yang solid. Duriah runtuh dari kenaikan harga komoditas diharapkan mampu mengakselerasi transformasi ekonomi lewat hilirisasi. (*)