MEDIA sosial memainkan peran yang cukup signifikan di tengah masyarakat. Selain populer dan mudah diakses, media sosial juga diminati karena di saat bersamaan media massa seakan terjebak dalam elitisme.
Tidak jarang, media massa yang diharapkan menjadi pilar keempat demokrasi justru menjadi corong kepentingan tertentu yang kurang mencerminkan kepentingan yang lebih luas.
Situasi ini tidak luput dari perhatian Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri.
Baca Juga:Hanya di Terminal Ini Sopir Hitung Kaki PenumpangTeror KKB Berlanjut, Bakar Rumah Warga di Kabupaten Puncak
Hari Minggu ini (20/02) melalui akun Twitter pribadi miliknya, @firlibahuri, dia menguraikan perkembangan teknologi komunikasi dan informasi yang memungkinkan penyebaran informasi di tengah masyarakat.
Firli Bahuri juga menggarisbawahi arti penting “revolusi digital” dalam merespon suara-suara yang menginginkan dirinya ikut bertarung di arena Pilpres 2024.
Mengapa media sosial dengan berbagai aplikasi di platform digital dapat dengan mudah menguasai arus informasi?
Menurut Firli Bahuri, hal ini tidak terlepas dari apa yang tadi disebutnya sebagai situasi dimana media massa terjebak dalam elitisme.
Bahkan di masa lalu, sebut Firli Bahuri lagi, ada “adagium” yang mengatakan, “The freedom of the press is the freedom of the owner of the press.”
“Pemilik medialah yang akhirnya memiliki kendali atas media massa di masa lalu,” tulis Firli Bahuri.
Sementara, seiring dengan perkembangan teknologi digital, media sosial yang banyak dikendalikan oleh individu dan kelompok bukan mainstream muncul sebagai pelengkap dan sekaligus pesaing media massa. Media sosial dengan berbagai aplikasi di platform digital membuat kendali berita tidak bisa lagi diawasi.
Baca Juga:Soroti Kasus Nurhayati di Cirebon, LPSK Khawatir Fenomena Ini Menghambat Upaya Pemberantasan KorupsiPenetapan Nurhayati Jadi Tersangka Usai Laporkan Dugaan Korupsi Kuwu Versi Jaksa
Dia menambahkan, perkembangan teknologi digital membuat semua anggota masyarakat kini bisa berkata-kata, dan suara yang tak pernah terdengar sekarang berbunyi nyaring di gendang telinga dan di depan mata.
Menurut hemat Firli Bahuri, perkembangan ini harus betul-betul dicermati dengan seksama. Kenyataan dimana platform digital telah menjadi platform utama yang menyingkirkan platform yang ada sebelumnya memungkinkan anggota masyarakat dapat dengan mudah mengakses informasi, dan pada gilirannya memproduksi informasi.
Firli Bahuri melanjutkan, keterbukaan sebagai salah satu ruh demokrasi dan perkembangan teknologi digital membuat arus informasi menjadi terbuka serta tidak bisa dibatasi.