TANAH Sunda sangat terkenal dengan keindahan alamnya dan tanahnya yang subur. Kesempurnaan alam yang dilengkapi oleh pribadi-pribadi yang menjunjung tinggi budaya dan agama. Perempuan dari Sunda sudah terkenal memiliki penampilan fisik yang mendekati sempurna, tidak hanya itu, sejak zaman kerajaan dulu, paras ayu putri-putri Kerajaan Sunda berhasil menyihir Raja Majapahit Hayam Wuruk hingga menciptakan perang besar yang disebut Perang Bubat.
Berikut ini putri-putri dari Kerajaan Sunda yang terkenal akan kecantikannya,
Dyah Pitaloka Citaremi
Dyah Pitaloka Citaremi atau Cita Rashmi adalah putri dari Raja Sunda Maharaja Linggabuana Wisesa. Konon katanya, Dyah Pitaloka merupakan wanita tercantik pada masa itu. Kecantikannya bahkan berhasil membuat Hayam Wuruk, Raja Majapahit keempat, bertekuk lutut dan bertekad mempersuntingnya sebagai istri. Namun, sosok Dyah Pitaloka sesungguhnya sangat misterius karena hanya diceritakan dalam naskah kuno Carita Parahyangan. Sementara naskah-naskah kuno Sunda lainnya tidak menyebutkan namanya. Entah fiktif atau tidak, yang jelas, eksistensinya dipercaya nyata secara turun-temurun.
Saat itu, Sunda merupakan wilayah yang sulit untuk dikuasai. Dikisahkan Hayam Wuruk hendak melamar Pitaloka. Mahapatih Gajah Mada salah mengartikan keinginannya sebagai strategi politik. Gajah Mada memerintahkan untuk membawa Pitaloka ke Istana Majapahit. Pada kisah yang dituliskan Kidung Sunda, pihak Majapahit dan Sunda bertemu di Bubat. Namun, pertemuan di Bubat itu membawa perperangan antara kedua kerajaan tersebut. Usai mengalahkan pasukan Sunda, Hayam Wuruk melihat Dyah Pitaloka telah bunuh diri karena perperangan yang terjadi. Kematian Pitaloka membuat Hayam Wuruk luar biasa patah hati.
Putri Ajung Larang
Baca Juga:Firli Bahuri Pentingnya Revolusi Digital Dan Menguatnya Peran MedsosHanya di Terminal Ini Sopir Hitung Kaki Penumpang
Kisah putri Sunda yang satu ini tidak banyak diceritakan, namun namanya tercantum dalam naskah kuno Perjalanan Bujangga Manik. Konon, Ajung Larang Sakean Kilat Bancana merupakan Putri Kerajaan Sunda yang sangat cantik, namun hidupnya merana karena ditolak cinta. Yang menolaknya adalah Prabu Jaya Pakuan atau Bujangga Manik, seorang resi Hindu dari Kerajaan Sunda yang sebenarnya kesatria dari Keraton Pakuan Pajajaran. Ia dikisahkan melakukan pengembaraan di Tanah Jawa dan Bali.Putri Ajung Larang jatuh cinta pada Bujangga Manik yang tampan. Ia memberikan hadiah kepada sang pujaan hati berupa peralatan mengunyah sirih dan wewangian mahal. Ibu Bujangga Manik yang menerima hadiah tersebut berusaha meyakinkan Bujangga Manik agar menerima hati Putri Ajung Larang. Namun, Bujangga Manik dengan tegas menolak dan lebih memilih hidup sendiri. Dan dengan begitu, cinta Putri Ajung Larang pada Bujangga Manik sirna dalam sekejap. (*)