Ganjar juga menjelaskan tentang kawasan pembangunan Bendungan Bener itu dijadikan satu kawasan untuk tujuan menjadi efisien.
Ia mencontoh hal yang sama terjadi saat pembangunan lokasi pabrik semen di Rembang, Jateng yang lokasi lahannya juga terintegrasi, dan sekitar 9 juta meter persegi lahannya dialokasikan hanya untuk pembangunan bendungan. Dan di lokasi itu juga ada tidak penjualan batu, dan pengerjannya bendungan untuk kepentingan pabrik semen di Rembang dilakukan Kementerian PUPN melalui BUMN yang ada di antaranya PT Brantas.
Masalah seperti di Wadas, kata Ganjar, memerlukan sosialisasi yang tuntas kepada masyarakat sehingga seluruh informasi terkait proses pembangunan benar-benar diketahui oleh masyarakat dengan data-data yang dipertanggungjawabkan oleh semua pihak yang berkepentingan di dalamnya, termasuk pemerintah.
Baca Juga:Ramalan Empat Tahun Silam Jokowi Soal The Winter Is Coming TerbuktiPerjumpaan Pangeran Diponegoro dengan Ratu Kidul, Penguasa Laut Selatan Minta Didoakan
“Yang begini kalau tidak diluruskan bahaya. Dan yang begini ini sebenarnya itulah forum yang dibutuhkan untuk sosialiasi, sehingga tidak ada keraguan orang, dan dijelaskan dengan baik,” ujar Ganjar. (*)