HARGA kedelai yang mahal menyulitkan para pengrajin tahu tempe. Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan, naiknya harga kedelai di Indonesia karena adanya beberapa permasalahan dari negara importir. Salah satunya adalah cuaca buruk El Nina di kawasan Amerika Selatan.
“Jadi permasalahan kedelai di Indonesia yang harganya belakangan ini naik karena adanya beberapa permasalahan dan terjadinya El Nina di Argentina,” ujar Muhammad Lutfi, Kamis (18/2/2022).
Dia mengatakan, harga kedelai per gantang yang sebelumnya USD12 Amerika Serikat (AS) naik menjadi USD18 per gantang.
Baca Juga:Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobieva: Masyarakat Ukraina Saudara Bagi RusiaProses Ganti Rugi Tanah di Wadas, Begini Penjelasan Ganjar Pranowo
Naiknya harga kedelai, selain dari dampak cuaca buruk El Nina di Argentina dan kawasan Amerika Selatan yang menjadi negara pengimpor itu, juga dipengaruhi oleh kebutuhan besar di China.
Ia menyatakan jika baru-baru ini, di negeri tirai bambu China ada lima miliar babi baru yang semuanya itu pakannya adalah kedelai.
“Di Cina itu, awalnya peternakan babi di sana tidak makan kedelai, tapi sekarang makan kedelai. Apalagi baru-baru ini ada lima miliar babi di peternakan China itu makan kedelai,” katanya.
Lutfi menerangkan jika saat ini pihaknya sementara menyiapkan mitigasi dari melambungnya harga kedelai secara nasional. (*)