POLISI Metropolitan Inggris meluncurkan penyelidikan atas dugaan aliran uang panas di badan amal milik Pangeran Charles. Uang panas itu diduga untuk mengamankan kehormatan resmi dan kewarganegaraan Inggris untuk seorang pengusaha Saudi.
Penyelidikan yang dilakukan kepolisian mengacu pada tuduhan pelanggaran di bawah Undang-Undang Kehormatan (pencegahan penyalahgunaan) 1925. Penyelidikan ini dilakukan usai muncul tuduhan pertama kali pada September lalu.
“Tidak ada penangkapan ataupun wawancara dengan hati-hati,” kata Scotland Yard, dikutip BBC, Kamis (17/2/2022).
Baca Juga:Jubir Kemenlu Rusia Kecam Pernyataan Pejabat AS yang Klaim Miliki Data Dugaan Rencana InvasiDi Forum G20, Jokowi Ungkap Apa yang Dipertontonkan Rusia dan Ukraina Sebuah Tindakan yang Tidak Patut
Seorang juru bicara The Prince’s Foundation enggan memberikan komentar terkait tuduhan tersebut. Pihaknya justru menyebut hal itu tidak pantas dikomentari di saat penyelidikan masih berlangsung.
“Tidak pantas untuk mengomentari penyelidikan yang sedang berlangsung,” ucap seorang juru bicara.
Pihak Clarence House juga menyatakan bahwa Pangeran Charles tidak mengetahui tentang dugaan tawaran kehormatan atau kewarganegaraan Inggris atas dasar sumbangan untuk badan amal miliknya.
Meski pun ayah dari Pangeran William dan Pangeran Harry itu tercatat sebagai presiden yayasan, tetapi dia tidak terlibat dengan pemerintahannya, yang dalam hal ini diawasi oleh wali amal dalam kegiatan sehari-hari.
Keputusan polisi untuk menyelidiki kasus ini juga mengacu pada laporan media yang menyebut mantan pelayan Pangeran Charles, Michael Fawcett diduga menawarkan bantuan untuk mengamankan kehormatan bagi warga negara Saudi.
Setelah tuduhan itu muncul, Fawcett mundur sebagai kepala eksekutif The Prince’s Foundation sementara waktu, sebelum akhirnya memilih untuk mengundurkan diri pada November. Badan amal itu mengumumkan penyelidikan atas tuduhan tersebut.
“Petugas bekerja sama dengan The Prince’s Foundation tentang temuan penyelidikan independen terhadap praktik penggalangan dana,” bunyi pernyataan tersebut.
Baca Juga:Pesawat Patroli Maritim P-8 Poseidon Angkatan Laut AS ‘Dicegat’ Sukhoi SU-35 Rusia di Perairan MediteraniaMeruntuhkan Reputasi Ganjar Pranowo
“Yayasan memberikan sejumlah dokumen terkait. Dokumen-dokumen ini ditinjau bersama informasi yang ada. Penilaian menentukan penyelidikan akan dimulai,” lanjutnya.
Sementara itu, seorang pengusaha asal Saudi yang terkait dengan badan amal Pangeran Charles ini diketahui sebagai Mahfouz Marei Mubarak bin Mahfouz. Mahfouz sendiri tidak dituduh atau pun menyangkal melakukan kesalahan. (*)