Evaluasi menyeluruh jelas harus segera dilakukan dan Istana untuk mengurangi citra pemerintah yang sudah semakin buruk mengatakan:Â semua akan evaluasi, semoga bukan hanya manis dibibir pencitraan saja.
Ganjar Pranowo yang akan terus semakin tersungkur diperkirakan tidak akan berhenti pada hingar bingar kasus Desa Wadas, melainkan akan dipelihara momentumnya dengan berbagai pendapat dari tubuh PDI-P sendiri yang tidak menghendaki Ganjar Pranowo menguat sebagaimana terjadi pada Jokowi.
Analisa Efek Kasus Wadas menarik untuk didalami, apakah benar menguntungkan Puan Maharani dan menghancurkan reputasi Ganjar Pranowo. Analisa tersebut mungkin terlalu tergesa-gesa, tetapi tetap perlu dijadikan alternatif berfikir dalam konteks pertarungan politik Indonesia yang kotor dan penuh kecurangan sejak tahun 2014. Uniknya sebagian elemen anti Ganjar di tubuh PDI-P dan sebagian kelompok buzzerRP akan meminjam nama seolah dari simpatisan Anies Baswedan ataupun apa yang dilabelkan secara sepihak sebagai kelompok kadrun.Â
Baca Juga:Polemik Jaminan Hari TuaMantan Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Divonis 3 Tahun 6 Bulan Penjara
Siapapun yang memiliki potensi menjadi capres di tahun 2024 adalah bagaikan berjalan di atas batu yang teramat licin. Apapun dapat terjadi. Bagi tokoh-tokoh potensial lainnya seperti Ridwan Kamil, Sandiaga Uno, dan Agus Harimurti Yudhoyono, sebaiknya juga tetap selalu waspada karena operasi intelijen politik akan selalu mengintai Anda. Di luar nama-nama tokoh tersebut selebihnya hanyalah penggembira yang masih harus diuji popularitasnya di mata rakyat Indonesia.
Dengan potensi jatuhnya citra Ganjar Pranowo yang akan dimaksimalkan dengan berbagai propaganda yang memojokkan Ganjar, maka kemungkinan target berikutnya adalah Ridwan Kamil.
Semoga ada yang menyampaikan kepada Kang Emil untuk tetap tenang waspada dan tidak sembrono dalam melangkah dan menyampaikan pernyataan ke publik. (*)