Tapi, kamu enggak harus merogoh kocek ratusan ribu Rupiah kalau cuma ingin bersantai dan healing di aliran Citarum Purba. Karena tiket masuk ke Sanghyang Kenit hanya Rp5 ribu per orang, sedangkan biaya parkir motor Rp2 ribu dan mobil Rp10 ribu. Untuk menyewa pelampung dan ban, pengunjung cukup bayar Rp10 ribu per jam.
Dalam bahasa Sunda, kata ‘hyang’ sering merujuk pada ungkapan penghormatan kepada eksistensi spiritual tak kasat mata. Bisa berupa tempat atau benda yang dianggap memiliki kekuatan supranatural. Di depan kata ini biasanya disematkan ‘sang’ yang juga menunjukkan sikap memuliakan.
Konon, nama Kenit berasal dari kata “kenit” yang berarti arus yang memutar. Versi lain menyebut, berasal dari nama domba kenit yang memiliki corak sabuk melingkar di badannya. Hewan itu dijadikan sesembahan oleh leluhur adat dan disembelih di area wisata sekarang.
Baca Juga:Pelaku Pelempar Bom Molotov ke Pos Lantas Jatiwarna Bekasi Ditangkap, Ada Poster #WadasMelawanMoskow Bantah Propaganda Barat, Rusia Bakal Invasi Ukraina Gagal
Di wilayah Kabupaten Bandung Barat, setidaknya terdapat empat tempat berjuluk sanghyang. Dikenal karena menawarkan keindahan yang menjadi hiburan bagi ruhani. Ada Sanghyang Tikoro, Sanghyang Heuleut, Sanghyang Poek dan Sanghyang Kenit. Semuanya berada di kawasan Waduk Saguling.
Sanghyang Kenit berlokasi di Cisameng, Rajamandala Kulon, Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Enggak sulit untuk menemukan surga Citarum purba ini.
Kalau dari luar Bandung, kamu bisa memilih keluar Tol Padalarang dan arahkan kendaraan menuju daerah Rajamandala lalu berbelok ke arah PLTA Saguling. Dari exit Tol Padalarang, dibutuhkan waktu sekitar satu jam untuk sampai di lokasi. (*)