SIAPA sangka di area Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) terdapat gua alami nan memesona. Berbeda sama PLTA kebanyakan, PLTA di Desa Rajamandala Kulon, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat ini punya berbeda dengan PLTA umumnya. Pasalnya di area PTA ini mempunyai beberapa obyek wisata alam, salah satunya adalah Gua Sanghyang Kenit.
Sanghyang Kenit adalah obyek wisata berbasis alam yang memiliki gua dan sungai sebagai daya tarik utamanya. Padahal dulunya, Sanghyang Kenit identik sebagai tempat penuh mitologi dan bentuk bebatuan purba.
Beragam aktivitas bisa kamu lakukan saat mengunjungi Sanghyang Kenit, mulai dari susur gua, bermain perahu karet sampai bermain tubing.
Baca Juga:Pelaku Pelempar Bom Molotov ke Pos Lantas Jatiwarna Bekasi Ditangkap, Ada Poster #WadasMelawanMoskow Bantah Propaganda Barat, Rusia Bakal Invasi Ukraina Gagal
Buat yang suka menyusuri gua, Sanghyang Kenit menawarkan tiga jalur utama, namun saat ini baru dua jalur yang dibuka untuk umum, satu jalur lagi masih dalam tahap persiapan untuk dibuka umum.
Jalur pertama susur gua Sanghyang Kenit berjarak 200 meter, di jalur ini kamu akan melewati genangan air kurang dari satu meter.
Selanjutnya jalur yang ke dua, panjang jalur ini lebih panjang dari yang pertama. Jalur kedua ini berjarak 600 meter dan wisatawan akan melewati genangan air lebih dari satu meter. Menariknya jalur pertama dan jalur kedua tembus sampai ke Sanghyang Tikoro.
Meski belum dibuka, jalur ketiga adalah jalur terpanjang dengan jarak 900 meter yang bisa menembus sampai ke Gua Walet.
Penyusuran gua cukup memacu adrenalin, karena kamu akan melewati celah gua yang sempit dan bertemu dengan ribuan kelelawar.
Buat yang ingin mencoba susur gua jangan lupa untuk membawa cahaya penerangan seperti headlamp atau senter, pakai sandal atau sepatu outdoor karena medan saat menjelajah gua cukup licin. Perjalanan susur gua akan memakan waktu kurang lebih sekitar 30 menit sampai satu jam.
Untuk menjelajah aliran air di dalam gua, kamu harus menyiapkan Rp150 ribu per orang, biaya tersebut sudah termasuk dengan pelampung, helm dan akan dipandu oleh petugas profesional.
Baca Juga:Memar di Bagian Kepala, Tahanan Kasus Narkoba di Polres Cilegon TewasMAKI Ungkap Inisial TVDH, Warga Negara Asing Diduga Terlibat Kasus Korupsi Pengadaan Satelit Kemenhan
Kalau enggak mau menyusuri gua, bisa mencoba rafting dengan perahu karet atau ban pelampung di aliran sungai sepanjang 4 km. Jaraknya akan bertambah kalau air sedang pasang, bisa mencapai 8 km.