Pekan lalu, 77 peneliti gabungan dari Carnegie Institution for Science, Universitas California, Irvine, dan lembaga Near Zero menerbitkan artikel di jurnal Environmental Research Letters. Sekali lagi mereka membantah dugaan soal proyek rahasia chemtrail. “Bagi mereka yang masih belum bisa menerima, kami memberikan bukti ilmiah untuk membantah dugaan adanya proyek menyemprot atmosfer bumi dengan bahan kimia,” kata Steven Davis dari Universitas California, Irvine.
Menurut Steven dan teman-temannya, fenomena kabut asap di ekor pesawat itu bisa dijelaskan dengan teori-teori fisika maupun kimia yang relatif sederhana. Sampai detik ini, kata dia, tak ada bukti ilmiah yang meyakinkan bahwa kabut asap itu merupakan produk dari semprotan bahan kimia.
“Sangat mungkin terjadi, kabut asap itu bertahan lebih lama lantaran faktor perubahan iklim,” kata Steven, dikutip Science Daily. “Kami mungkin tak akan bisa mengubah pendapat para die-hard teori konspirasi chemtrail, tapi kami berharap teman-teman mereka akan berubah pikiran.” (*)