PT Indonesia Transport & Infrastructure Tbk (IATA) telah berubah nama menjadi PT MNC Energy Investments Tbk yang diumumkan pada Kamis (10/2) pekan lalu.
Namun, pada perdagangan sesi I Senin (14/2), saham IATA malah terperosok 6,83% kena auto reject bawah (ARB) ke level 150. Pada Jumat (11/2) saham IATA juga turun 1,83%. Namun pada perdagangan hari sebelumnya, yakni Kamis (10/2), saham tersebut naik 4,46%.
Sebelumnya, Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo menjelaskan, perubahan nama sejalan dengan penyesuaian bidang usaha perseroan dari operator penerbangan menjadi holding sektor pertambangan batu bara.
Baca Juga:Kurangi Eskalasi di Perbatasan Ukraina, Rusia Umumkan Tarik Pasukan Usai Latihan MiliterKisruh Desa Wadas, 7 Rekomendasi Komisi III DPR ke Provinsi Jawa Tengah
Perseroan juga telah mengakuisisi PT Bhakti Coal Resources (BCR) dari PT MNC Investama Tbk (BHIT). Perubahan nama, sektor usaha, sampai akuisisi tersebut sudah disetujui dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada Kamis (10/2).
“Adanya perubahan nama dari perseroan menjadi PT MNC Energy Investments Tbk karena adanya akuisisi yang telah disetujui dan sah mulai hari ini dimiliki oleh perseroan. Kode bursa tidak berubah tetap IATA, namun namanya berubah,” kata Hary Tanoe dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (10/2).
Dia menjelaskan, BCR merupakan perusahaan induk dari sembilan perusahaan batu bara dengan izin usaha pertambangan (IUP) di Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. (*)