“Karena gerakan ‘rip current’ ini berlangsung sangat cepat dan singkat, maka orang yang terjebak dan terseret arus ini sangat sulit untuk melepaskan diri hingga seolah terseret ke tengah laut. Ini lah sebabnya mengapa arus ini banyak memakan korban jiwa,” ungkapnya.
Di sisi lain, pada beberapa kasus kejadian ‘rip current‘, kendati air laut tidak terlalu dalam hanya sebatas lutut, seseorang sudah dapat mengalami serangan arus ini.
Kondisi itu terjadi apabila arus susur pantai yang telah bergabung, dengan tiba-tiba menyebabkan dasar pasir tempat berpijak tergerus arus hingga habis.
Baca Juga:MBS Telepon Jokowi, Apa yang Dibicarakan?Ramai Wayang Disebut Haram, Ustadz Khalid: Tak Ada Kata-Kata Saya Mengharamkan
Dikarenakan pasir tempat berpijak habis terbawa arus, maka orang yang terjebak dalam arus merasa seolah-olah dirinya jatuh ke dalam lubang, kemudian tenggelam, lalu diseret oleh badan arus yang mengalir kuat menuju ke tengah laut. (*)