RUPANYA, jemaah Tunggal Jati Nusantara, kelompok pimpinan Nur Hasan yang melakukan ritual berujung maut di Pantai Payangan, tidak hanya warga biasa. Ada juga anggota kepolisian yang tergabung di dalamnya.
Dalam petaka yang berlangsung Minggu (13/2) dini hari itu, anggota Bhayangkara ini juga turut menjadi korban. Dia meninggal tenggelam akibat tersapu ombak pantai selatan.
Ya, satu dari 11 orang yang meninggal dalam ritual maut di Pantai Payangan, diketahui merupakan anggota kepolisian. Korban adalah Febriyan Dwi P, anggota Polsek Pujer, Polres Bondowoso.
Baca Juga:Putin Kerahkan Militer Rusia, Begini Ungkap Tatsiana KulakevichAda Ular di Kabin Penumpang AirAsia Rute Kuala Lumpur-Tawau
Adanya anggota polisi dari Polres Bondowoso itu dibenarkan Kapolsek Ambulu AKP Makruf, kemarin (13/2). “Memang benar dia anggota polisi, anggota Polsek Pujer, Polres Bondowoso,” katanya kepada Jawa Pos Radar Jember di lokasi Pantai Payangan.
Menurut Makruf, berdasar keterangan Novita Andiana, istri korban, Febri adalah anggota Polsek Pujer. Dia ikut kegiatan ritual bersama korban lainnya. Febri sendiri merupakan warga Jatiroto, Kabupaten Lumajang. “Semua jenazah dilarikan ke kamar mayat RSD dr Soebandi Jember guna dilakukan autopsi,” jelas mantan Kapolsek Jenggawah tersebut.
Jasad Febri ditemukan pukul 07.00, Minggu (13/2). Dia ditemukan bersama sejumlah jenazah lain yang ditemukan tidak jauh dari lokasi ritual, di sekitar Bukit Samboja. Jasad korban ini juga ditemukan oleh tim gabungan.
Sekadar diketahui, korban meninggal mulai membuat rumah dan baru selesai membuat fondasinya. Tentu, keluarga dan kepolisian Polres Bondowoso turut berduka atas meninggalnya korban dalam tragedi ritual di Payangan tersebut. (*)